Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pamit Cium Tangan Ibu Sebelum Ajal Menjemput

Hengky Junaidi Tewas Tenggelam di Perairan Tanjunguma
Oleh : Hendra Zaimi/TN
Jum'at | 03-06-2011 | 13:40 WIB
hengky.jpg Honda-Batam

Almarhum Hengky Junaidi, pelajar kelas satu SMA 12 Kampung Melayu, Tanjung Uma, yang tewas tenggelam saat menjala ikan di pantai Tanjung Uma, Kamis 2 Juni 2011. (Foto: Dok Keluarga).

Batam, batamtoday - Hengky Junaidi (17) tewas tenggelam di perairan Tanjunguma, Batam saat menjala ikan pada Kamis, 2 Juni 2011 kemarin petang.

Hengky diketahui menghilang dari posisinya menjala ikan sekitar pukul 16.30 WIB, namun ketika dicari jasadnya tidak ditemukan. Warga dan polisi dari Sektor Kota Lubuk Baja yang dilapori peristiwa tersebut, melakukan pencarian, namun tetap jasad korban seperti menghilang ditelan laut.

Akhirnya warga mendatangkan para penyelam tradisonal dari Pulau Kasu untuk mencari jasad pelajar kelas satu di SMA 12 kampung Melayu, Tanjunguma tersebut.

Orangtua korban, Misna (52) dan Hadibah (39) sudah terduduk lemas di pantai, mengetahui kalau anak kesayangan tersebut tenggelam, namun demikian, karena jasadnya belum ditemukan kesedihan masih tertahan di dadanya.

Akhirnya pada pukul 18.00 WIB, para penyelam dari Pulau Kasu berhasil menemukan jasad Hengky, maka meledaklah tangis kedua orangtua korban, terutama sang ibu, tak henti-henti memeluk jasad anaknya yang telah membeku.

Husni, salah seorang penyelam mengatakan, saat ditemukan, kepala Hengky tertanam di dalam lumpur, sehingga kepalanya saat diangkat banyak berlumur lumpur.

Husni menambahkan, kejadian seperti ini sudah keempat kalinya terjadi di pantai Tanjung Uma, dengan posisi yang sama, kepala korban terbenam ke dalam lumpur.

"Ini kejadian keempat, pak, dan setiap tahun selalu saja terjadi," jelasnya kepada batamtoday di Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) ketika mayat Hengky dibawa kesitu untuk keperluan visum.

Husni memperkirakan, ketika itu ada air pasang dan korban gugup, sehingga terjatuh, dan oleh ombak tubuh korban terdorong kuat ke dasar laut, hingga kepalanya terbenam ke dalam lumpur.

Isi hari Libur

Sementara ibu korban, Hadibah mengatakan, memang sudah menjadi kebiasaan anaknya untuk pergi memancing atau menjala ikan di Tanjung Uma untuk mengisi waktu liburnya.

"Saya tahu dia ke laut, dan ketika mendengar ada orang tenggelam di Tanjung Uma, entah kenapa jantung saya langsung berdetak keras, walau yang mengabari tidak menyebut yang tenggelam itu siapa," kata Hadibah kepada batamtoday.

Dia sendiri mengaku tidak punya firasat apa-apa, ketika Hengky minta ijin mau menjala ikan, dan dia berangkat dari rumah sekitar pukul 15.00 WIB.

"Dia pamit, cium tangan saya, tetapi saya sungguh tidak punya firasat apa-apa, tidak tahunya itu adalah pamitan untuk selamanya," kata ibu malang dengan bercucuran airmata.

Karena sekitar dua jam setelah kepergian Hengky, kemudian dia mendapat kabar bahwa ada orang tenggelam di laut, dan entah kenapa saat itu ia mengaku merasa kalau yang tenggelam itu adalah anak kesayanganya, Hengky Junaidi.