Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

19 Rumah Anggota DPRD Natuna Terlantar
Oleh : Riky Rinovsky/TN
Kamis | 02-06-2011 | 14:47 WIB
rumah-dewan.gif Honda-Batam

Perumahan Anggota Dewan di Kawasan Mesjid Agung Utaraku yang terbengkalai, tidakm pernah dihuni anggota dewan walau sudah berdiri sejak tiga tahun lalu. (Foto: Riky Rinovsky).

Natuna, batamtoday - Sebanyak 19 unit rumah mewah anggota DPRD Natuna, yang berdiri megah di kawasan Mesjid Agung, sebelah utara pantai, nampak merana. Hingga saat ini, rumah mewah para anggota dewan terhormat itu tidak pernah dihuni, walau sudah berdiri sejak tiga tahun lalu.

Rumah mewah tersebut, yang sudah menyedot anggaran Pemkab Natuna miliaran rupiah, menurut warga, sebaiknya dihibahkan saja kepada orang miskin dan anak yatim ketimbang mubazir, dan sesungguhnya perbuatan mubazir adalah perbuatan setan, kata warga yang ditemui batamtoday, sepanjang pekan ini.

Perumahan mewah tersebut sesungguhnya diperuntukan bagi 19 dari 20 anggota DPRD Natuna. Sementara untuk ketua, rumah dinasnya tidak berada di lokasi tersebut.

Perumahan anggota DPRD ini dibanggun di atas lahan seluas 2 hektar, yang telah dibebaskan Pemerintahan Kabupaten Natuna pada 2007 silam.

Proyek pembangunan perumahan anggota DPRD Natuna satu paket dengan pembangunan Masjid Gerbang Utaraku, yang proyrk pengerjaannya dimenangkan oleh perusahaan Duta Graha pada tahun 2006 silam.

Dari pantauan batamtoday di lapangan, perumahan tersebut sudah terlihat kusam, cat dinding sudah memudar dan banyak ditumbuhi rumput ilalang.

Dari awal penggerjaan hingga kini tidak seorangpun anggota DPRD Natuna yang mau pindah ke perumahan, yang lokasinya berdekatan dengan lokalisasi Puak. Para dewan terhormat itu lebih memilih tinggal di rumah mereka masing-masing dan mendapat tunjungan Rp10 juta per bulan.

"Bagaimana kami bisa tinggal di rumah tersebut lagi pula untuk seukuran rumah itu sanggatlah besar sekali buat ukuran kami, apalagi sampai saat ini belum dilengkapi dengan fasilitas Air, Jalan dan Listrik", ujar Sunaryo salah seorang anggota DPRD kepada batamtoday ketika dihubungi hari ini, Kamis 2 Juni 2011.

Sementara Rahmat warga yang tinggal tak jauh dari perumahan tersebut menyesalkan terbengkalainya rumah tersebut, padahal katanya, masih banyak warga Natuna yang rumahnya reot dan tak layak huni.

"Tetapi ada rumah mewah yang ditelantarkan begitu saja. Alangkah sia-sianya uang rakyat dibuang begitu saja," sesal Rahmat, dan dia menyarankan, sebaiknya ke 19 rumah tersebut dihibahkan saja kepada anak yatim atau warga yang belum mempunyai rumah layak.

"Hibahkan saja rumah tersebut kepada anak yatim atau orang yang tidak mampu, kenapa pemerintah merasa sayang, itu kan uang rakyat, bukan uang pemerintah, juga bukan uang nenek moyangnya pejabat. Pejabat harus sadar, itu uang rakyat," kata dia kesal.