BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pembangunan bandar udara (bandara) internasional Busung, di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, berjalan sesuai dengan rencana awal. Masalah perangkat dan perizinan saat ini hanya tinggal melengkapi saja.

"Pembangunan terus berjalan. Perlengkapan perangkat dan masalah izin tinggal melengkapi saja. Begitu juga terkait pembangunannya runway sudah diperlebar dan diperpanjang. Mudah-mudahan sesuai dengan rencana pembangunannya selesai pada 2016 dan langsung beroperasi," kata Jamin Hidajat, Ketua Apindo Bintan, kepada BATAMTODAY.COM di Serikuala Lobam (SKL), Kamis (10/7/2014).

Sebelumnya, Bupati Bintan, Ansar Ahmad, menyebutkan, selama ini turis yang ingin masuk ke Bintan harus melalui Singapura. Dengan demikian, para turis asing akan mengurus visa sebanyak dua kali dan mengeluarkan biaya akomodasi selama di Singapura.

Bahkan para turis yang berniat ke Bintan justru menginap di Singapura, minimal satu malam. Belum lagi ketika menggunakan feri dari Singapura ke Lagoi, harus memperhatikan keselamatan perjalanan laut.

"Jika bandara Busung sudah selesai, turis bisa langsung ke Bintan. Pemkab Bintan terus mengingatkan kepada pihak swasta (BRC, red) agar menggesa penyelesaian pembangunan bandara Busung," sebut Ansar.

Kini, pembangunan bandara Busung sudah mulai dikerjakan oleh pihak swasta. Diperkirakan, pembangunan sarana bandara dengan investasi senilai kurang lebih Rp700 miliar itu selesai pada 2015. Sehingga tahun 2016 sudah bisa dioperasikan atau terwujud.

Bandara Busung di Kecamatan Serikuala Lobam itu memiliki panjang runway sekitar 2.500 meter. Sedangkan rute penerbangan untuk internasional dan nasional. "Kalau bandara Busung sudah beroperasi, kita tidak bergantung lagi dengan Singapura. Jika perlu, Singapura yang bergantung pada Bintan. Artinya, turis baru masuk ke Singapura setelah berkunjung ke Bintan," ujar Ansar. (*)

Editor: Roelan