Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pancasila Memudar di Masyarakat, Pejabat Alergi
Oleh : Surya Irawan/TN
Rabu | 01-06-2011 | 16:32 WIB

Batam, batamtoday - Penghayatan akan nilai-nilai Pancasilasudah semakin memudar di dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia, sementara para pejabat pun saat ini merasa alergi dengan Pancasila.

 

Demikian dikatakan Ketua DPR RI Marzuki Alie dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Syafii Maarif secara terpisah, kemarin dan hari ini, Selasa 31 Mei dan Rabu 1 Juni 2011, terkait dengan hari kelahiran Pancasila pada hari ini, 66 tahun yang lalu.

Seperti diketahui, setiap tanggal 1 Juni, selalu diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Hal itu berdasar pada pidato Bung Karno di depan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada 1 Juni 1945.

Syafii Maarif ketika berbicara di Surabaya mengatakan, pejabat sekarang sudah "alergi" terhadap Pancasila, padahal mereka seharusnya menjadi teladan tentang penghayatan dan pengamalan Pancasila yang benar.

"Buktinya, pejabat sekarang jarang bicara Pancasila, kenapa demikian? karena mereka ’alergi’ dengan Pancasila," katanya di sela-sela Kongres III Pancasila di Auditorium Garunda Mukti Kantor Manajemen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Pejabat sekarang alergi terhadap Pancasila, bukan saja karena pada masa lalu Pancasila hanya dijadikan alat legitimasi rezim, namun juga Pancasila jelas sangat tidak cocok dengan praktek pejabat sekarang yang gemar menyelewengkan kekuasaan dan melakukan korupsi.

"Pancasila jangan berhenti pada tataran kognitif, apalagi diperalat, sehingga Pancasila disalahgunakan dan akhirnya dijauhi. Pancasila harus diamalkan dan beri contoh," tegasnya.

Menurut Syafii Maarif, bangsa Indonesia yang sangat majemuk sangat membutuhkan Pancasila, tegas Maarif.

Sementara itu Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai penghayatan masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila sudah memudar, dan hal itu terlihat dengan semakin permisifnya kehidupan masyarakat

"Kita rasakan betul kalau nilai-nilai Pancasila saat ini sudah mulai memudar. Apa yang kita kerjakan jauh dari nilai-nilai itu," ujar Marzuki di Jakarta, Rabu 1 Juni 2011.

Marzuki mencontohkan sila pertama dari Pancasila yakni, 'Ketuhanan Yang Maha Esa', namun menurutnya agama seperti menghilang dalam dinamika kehidupan masyarakat sehari-hari dimana, Orang bicara seenaknya, mudah sekali melakukan kekerasan. 

"Padahal itu tidak ada sama sekali dalam ajaran agama," keluh Marzuki yang juga mantan Sekjen Partai Demokrat.

Demikian juga halnya dengan prinsip keadilan sosial seperti tercantum dalam sila kelima, menurut Marzuki sudah betulbetul tidak nampak dengan terjadinya ketimpangan ekonomi yang sangat tajam di dalam masyarakat.

Selanjutnya Marzuki menyampaikan, para pimpinan lembaga tinggi negara telah membuat kesepakatan untuk merevitaslisasi kembali nilai-nilai Pancasila agar semakin dihayati seluruh warga negara.

"Para pimpinan lembaga tinggi negara, sepakat untuk merevitalisasi ideologi pancasila sebagai ideologi negara. Kesepakatan itu diambil pada saat rapat di gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa lalu, 24 Mei 2011," kata Marzuk