Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dirjen Hubla Resmikan VTS Centre Batam
Oleh : Hendra Zaimi / Dodo
Selasa | 31-05-2011 | 18:08 WIB
Sunaryo.gif Honda-Batam

Resmi Operasi - Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sunaryo memotong pita sebagai tanda resminya pengoperasian Vessel Traffic Centre di Batam, Selasa, 31 Mei 2011. (Foto : Dodo)

Batam, batamtoday - Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), Sunaryo meresmikan uji coba pengoperasian Vessel Traffic System (VTS) Center Batam, di Stasiun Radio Tanjung Sengkung, Batam, 31 Mei 2011. Peresmian itu bagian dalam mewujudkan terciptanya lalu lintas pelayaran yang aman di perairan Batam dan Selat Malaka.

Pengoperasian VTS ini merupakan tanggungjawab besar yang diamanatkan melalui Hukum Laut Internasional (UNCLOS), Konvensi SOLAS (Safety Of Life At Sea) serta undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran.

Dalam kata sambutannya, Sunaryo mengatakan, perairan Batam dan Selat Malaka  adalah posisi yang strategis dan merupakan persimpangan lalu lintas pelayaran internasional, untuk itu aspek keselamatan pelayaran di perairan tersebut sangat menarik perhatian masyarakat maritim internasional.

"Lebih dari 70.000 kapal yang melintas di perairan Selat Singapura dan Selat Malaka dalam setahun, atau perjamnya ada sekitar 7 s/d 8 kapal yang melintas," kata Sunaryo.

Sunaryo menambahkan, besarnya pertumbuhan lalu lintas pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura juga mengakibatkan meningkatnya tingkat kerawanan serta potensi yang menimbulkan bahaya baik itu kerugian jiwa, harta benda dan kerusakan lingkungan hidup.

"Stasiun VTS Center Batam ini dapat mencegah dari kegiatan kapal yang melakukan pencemaran dan polusi di laut serta mencegah terhadap kecelakaan di Selat Malaka dan Selat Singapura," terangnya.

Selain VTS Center Batam, lanjut Sunaryo, didirikan tiga stasiun pemantau pendukung lainnya yang di pasang di tiga tempat, stasiun itu adalah VTS Takong Hiu dan VTS Takong Kecil di Karimun serta VTS Tanjung Berakit di Bintan.

"Sedangkan satu CCTV dipasang di VTS Takong Kecil," ujar Sunaryo.

Proyek VTS Center Batam adalah kerjasama yang dilakukan dengan Toyota Tsusho Coorporation dan Toyo Contruction, dua buah perusahaan asal Jepang. Proyek ini sendiri menelan biaya sebesar 951.653.000 Yen dan merupakan dana hibah dari Pemerintah Jepang.