Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Data MH370 yang Dirilis Pemerintah Malaysia Dinilai Tak Berarti Apa-apa
Oleh : Redaksi
Rabu | 28-05-2014 | 10:30 WIB

BATAMTODAY.COM - KESERIUSAN pemerintah Malaysia untuk mengungkap kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, kembali dipertanyakan. Rilis data setebal 47 halaman oleh pemerintah Malaysia, belum lama ini, dinilai hanya meninggalkan pertanyaan yang tak bisa dijawab.

Dikutip dari warta Sky News, dokumen MH370 yang dirilis itu seharusnya bisa mengakomodir harapan keluarga penumpang. Namun, dokumen itu hanya memberikan sedikit informasi yang baru.

Malah, data itu disebut tak memungkinkan pakar untuk memberikan penilaian secara independen. Karena, sebagian besar informasi yang dirilis itu berkaitan dengan data dari MH370 saat masih "diparkir" di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.

Seharusnya, tulis Sky News, data itu memberikan informasi tentang ping elektronik atau ' jabat tangan' yang diterima dari pesawat setelah sistem komunikasi ACARS-nya dimatikan tak lama setelah lepas landas untuk terbang ke Beijing. Namun, analis penerbangan mengungkapkan, salah satu yang disebut ping -pada pukul 23:41 malam di saat pesawat menghilang- dihilangkan dari data.

Mereka juga mengatakan, data tambahan mengenai posisi yang tepat dari satelit dan jarak dari pesawat belum dirilis.

Sebuah tim pakar internasional menggunakan data satelit bersama dengan informasi lain seperti data radar dan perhitungan kinerja mesin untuk menentukan kesimpulan mereka. Tapi itu tidak menjelaskan mengapa baru dirilis .

Inmarsat, perusahaan satelit Inggris yang menyediakan data ping ke Malaysia, mengatakan mereka tidak bisa memberikan informasi tanpa otoritas pemerintah Malaysia. Sementara pemerintah Malaysia menyimpulkan penerbangan MH370 berakhir di selatan Samudera Hindia.

Steve Wang, seorang kerabat dari salah satu penumpang asal Cina yang hilang, mengatakan, " Apa yang kami inginkan adalah versi lengkap dari informasi itu, termasuk semua data dan bagaimana dihitung."

" Data (yang dirilis pemerintah Malaysia) sendiri tak berarti apa-apa. Data itu mengarah ke kesimpulan bukanlah pada akhir."

Sarah Bajc, pasangan Philip Wood yang merupakan penumpang MH370, mengatakan kekesalannya karena Inmarsat dan pemerintah Malaysia belum merilis semua data.

Pakar komunikasi, Mischa Dohler, malah mengungkapkan, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab -dan masih ada informasi yang akan dirilis.

"Saya tidak berpikir data tertentu akan membantu dalam pencarian pesawat. Sangat penting untuk menemukan pesawat itu, tapi kita mungkin tidak pernah tahu apa yang terjadi," katanya. (*)

Editor: Roelan