Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Simpul Tali Longgar, Maskurun Dibunuh?
Oleh : Riky/TN
Rabu | 25-05-2011 | 14:18 WIB
aloy.gif Honda-Batam

Suami korban Maskurun Khofifa,  A lay (56), warganegara Singapura yang menolak diambil gambarnya oleh wartwawan, saat diperiksa di Mapolres Natuna, Rabu 25 Mei 2011. (Foto: Riky).

Natuna, batamtoday - Ketika mayat korban diturunkan, simpul tali longgar, dan untuk membuka tali dari leher korban sangat mudah, tidak dipotong tali, dapat dengan mudah dibuka, sehingga tidaklah mungkin korban bunuh diri.

Demikian dikatakan Sugiat (44), paman dari Maskurun yang ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Wisma Mira, jalan Datuk Kayah, Bunguran Timur, Natuna , Selasa malam, 24 Mei 2011 sekitar pukul 23.00 WIB.

Sugiat yang dipanggil suami korban untuk membantu menurunkan mayat ponakanya itu, melihat ada keganjilan dari simpul tali di leher korban yang longgar, sehingga dia menyimpulkan kalau korban tidak mungkin bunuh diri, tidak mungkin terjerat mati oleh tali simpul yang longgar seperti itu.

"Saya lihat tali simpulnya longgar, tali tidak mengikat kuat di leher korban," kata Sugiat di rumah duka di Wisma Mira saat pemandian jenazah dilakukan warga sekitar, Rabu siang 25 Mei 2011.

Dihadapan Babinsa, Adi Sucipto dan warga sekitar, Sugiat malam itu mengaku, sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba saja dibagunkan suami ponakanya, A Lay, dan memintanya naik ke lantai dua di rumah tersebut. Sugiat mengaku sangat kaget ketika di dalam kamar dia melihat keponakannya dalam keadaan tergantung dan tidak bernyawa lagi.

A Lay, yang warganegara Singapura itu, kepada petugas mengatakan, pada saat itu dirinya sedang berada di lantai satu rumahnya, dan dia mencari-cari istrinya tidak ada, lalu dia mencoba mencari naik ke lantai dua dan dia menemukan istrinya tealh tewas gantung diri, demikian aku A Lay kepada petugas.

Namun saat diperiksa di Polresta Natuna, ditemukan adanya bekas luka pada leher dan tangan A Lay, seperti bekasan cakaran. Namun begtu pihak kepolisian masih tertutup dan belum berani menyimpulkan kalau Maskurun tewas dibunuh dan bukan bunuh diri.

Kecurigaan Maskurun tewas dibunuh, semakin kuat di tengah masyarakat, terutama warga di wilayah Kecamatan Bunguran Timur. Ibu Bakri dan Ibu Ida, yang memandikan jenazah korban menemukan adanya bekas luka lebam membiru di tubuh korban pada bagian dada dan tangan.

"Ya, saya lihat ada luka biru di dada dan tangan korban," kata Ibu Bakri kepada batamtoday di rumah duka. Kedua ibu itu mengaku kasihan melihat nasib tragis yang dialami korban, terutama kepada tiga anak korban.

"Saya sedih melihat anak-anak Ibu Maskurun, terutama yang masih bayi dan menyusui," kata Ibu Bakri.

Almarhumah meninggalkan tiga orang anak, Ana (8), Awang (5) dan A Liang (1),