Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Suhaima Tewas Akibat Pendarahan di Otak

Tatang Hampir Pingsan Lihat Kondisi Kakaknya Tewas Mengenaskan
Oleh : Irwan Hirzal/Gokli
Kamis | 08-05-2014 | 19:43 WIB
korban-pembunuhan-di-jembatan-lima2.jpg Honda-Batam
Tatang menangis sejadinya melihat kondisi kakaknya yang tewas mengenaskan.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tatang, adik Suhaima (33) --korban yang diduga dirampok dan dianiya hingga tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya di Jembatan 5 Barelang, sempat pingsan saat menyaksikan kondisi kakaknya di ruang jenazaj RSOB-BP Batam, Sekupang, Kamis (08/05/2014) siang tadi.

Tatang yang merupakan adik paling bungsu korban, tiba di RSOB-BP Batam sekitar pukul 15.38 WIB dengan ditemani sejumlah kerabatnya dan pegawai RSUD Batuaji, yang mengaku teman dekat Tatang. Sejumlah kerabatnya pun langsung menuntun pria berkacamata ini untuk menuju ruang jenazah sambil meneteskan air mata.

Tatang yang datang menggunakan seragam PNS itu langsung duduk di ruang tunggu jenazah, karena dokter Polda Kepri Kompol Faizal masih melakukan otopsi terhadap jenazah Suhaima.

"Mas, petugas kamar jenazah ke mana? Apa benar di sini ada jenazah bernama Suhaima, yang berkerja di Nagoya City Walk," ujar kerabat Tatang saat menanyakan sejumlah wartawan.

Kerabat Tatang yang merupakan pegawai RSUD Batam, mengaku baru mendapat kabar dari kepolisian bahwa Suhaina tewas di Jembatan 5 Barelang. "Kita ke sini hanya memestikan saja," ujarnya.

Tangisan Tatang pun pecah saat melihat sejumlah foto jenazah Suhaima, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh petugas Identifikasi Polresta Barelang. "Awalnya Tatang tidak percaya setelah mendapat kabar tersebut, namun setelah dicek ke lokasi kerjanya ternyata Suhaima tidak kerja. Apalagi setelah memastikan melalui foto," ujar Tatang dengan berurai air mata.

Hati dan Rahim Robek, Suhaima Tewas Pendarahan Otak
Berdasarkan hasil otopsi jenazah korban Suhaima, hati dan rahim wanita anak satu itu mengalami robek. Korban juga mengalami pendarahan di otak. "Korban saat dipukul memakai jaket tebal, sehingga luka bagian luar hanya memar saja. Namun setelah dibedah, hati dan rahim dinyatakan robek," ujar Dokkes Polda Kepri, Kompol M Faizal, kepada sejumlah wartawan, usai melakukan otopsi terhadap jenazah korban.

Dari hasil pemeriksaan luar, Faisal menambahkan, banyak tanda kekerasan di tubuh korban, seperti luka lecet, memar dan robek. Tanda cekikan juga ada di sekitar leher korban.

Dari semua luka yang terdapat di tubuh korban, tidak ada luka tusukan senjata tajam. "Pelaku tidak menggunakan senjata tajam hanya benda tumpul saja, karena tidak ada bekas tusukan senjata tajam," ujarnya.

Namun demikian, letak kematian korban ada pada bagian kepala sebelah kanan akibat hantaman benda tumpul hingga mengalami pendarahan di otak. "Titik kematian korban ada pendarahan di otak, lalu ditemukan tulang leher ketujuh korban juga mengalami patah," papar Faisal.

Hingga pukul 19.17 WIB, jenazah Suhaima masih berada di kamar jenazah RSOB-BP Batam, dan rencananya korban akan dimakamkan besok di kampang halamannya, Buntung, Riau.

Editor: Redaksi