Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Carut Marut Pengelolaan Dana CD di Karimun

Warga Minta Dana CD Dicairkan Tunai
Oleh : Redaksi/TN
Jum'at | 20-05-2011 | 10:49 WIB
cd2.gif Honda-Batam

Warga Desa Pangke, Meral, Karimun, yang tergabung dalam Perpaduan Masyarakat Desa Pangke (PMDP) melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Karimun, Kamis 19 Mei 2011. Mereka minta dana CD dicairkan dalam bentuk tunai, (Foto: Alrion).

Karimun, batamtoday - Pengelolaan dana community development (CD) dari perusahaan granit bagi warga Karimun terkesan carut marut, mulai dari tahun 2007 hingga tahun 2010. Sementara setoran dana CD dari perusahaan, dari tahun ke tahun mengalami penurunan karena beberapa perusahaan menutup aktifitasnya.

Persoalan pencairan dana CD tahun 2007 adalah yang paling krusial, karena dana sebesar Rp23 miliar, yang seharusnya disalurkan ke masyarakat malah mengendap ke rekening Pemkab Karimun, sehingga untuk pencairanya, membutuhkan persetujuan DPRD.

Meski gelombang unjuk rasa dan berbagai pertemuan telah dilakukan antara Pemkab Karimun-DPRD-Masyarakat, namun hingga kini realisasi pencairan dana tersebut, belum juga teralisir.

Pertemuan paling akhir dilakukan kemarin, Kamis 19 Mei 2011, antara warga Desa Pangke, Meral, dengan Sekda Pemkab Anwar Hasyim di gedung DPRD Karimun.

Dalam pertemuan tersebut warga yang menamakan dirinya Perpaduan Masyarakat Desa Pangke (PMDP), minta agar Pemkab merealisasikan janjinya yang akan mencairkan dana CD tahuin 2007, yang kini jumlahnya sudah mencapai Rp24 miliar, pada tahun 2011 ini.

Padahal, pada pertemuan-pertemuan sebelumnya telah dicapai kesepakatan bahwa penyaluran dana CD tahun 2007 akan dilakukan dalam bentuk pembangunan sarana pisik di wilayah desa warga pada tahun 2011, sehingga Pemkab meminta para Tim CD tingkat desa untuk menyampaikan proposal kepada Pemkab.

Namun nampaknya, kesepakatan itu akan runtuh kembali, ketika puluhan warga PMDP mendatangi DPRD dan melakukan unjuk rasa, minta agar dana CD segera disalurkan kepada warga, dalam bentuk uang tunai.

Hal itu tercermin dari spanduk dan orasi warga yang menyatakan kalau warga Desa Pangke banyak yang miskin dan kelaparan.

Salah satu spanduk tersebut berbunyi, "Dana Community Development (CD) bukan Royalti Atau PAD untuk Dijadikan Penopang APBD".

Berdasar pantauan batamtoday, memang ada pembangunan pisik dari dana CD tahun 2007 dalam bentuk jalan dan drainase. Namun tentang berapa dana anggaran yang telah dipergunakan, belum diperoleh angka pastinya.

Sekda Pemkab Karimun, Anwar Hasyim, dalam pertemuan dengan warga PMDP, disaksikan para anggota dewan, hanya meyakinkan warga bahwa dana CD tahun 2007 masih ada di Kas Pemkab, dan pasti akan disalurkan kepada warga dalam bentuk pembangunan pisik, sebagaimana hasil kesepakatan sebelumnya, antara Pemkab-warga-DPRD.

Namun nampaknya, kesepakatan tersebut akan mentah kembali, karena warga Desa Pangke, yang berada dalam ring satu penambangan granit, menolak penyaluran dana dalam bentuk pisik, bukan saja karena mereka ingin memanfaatkan dana CD tersebut secara ekonomis, tetapi juga karena tidak ada pelibatan warga dalam pembangunan sarana pisik di desa mereka.

Dengan kata lain, Warga Desa Pangke minta dana CD dicairkan dalam bentuk: fresh money!