Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Awas, Peminum Berat Berisiko Penurunan Mental
Oleh : Redaksi
Jum'at | 17-01-2014 | 09:11 WIB
mabuk_berat.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Sebuah studi konsumsi alkohol baru-baru ini dilakukan dengan mengambil sampel dari sekitar 5.000 pegawai sipil di Inggris. Penurunan mental yang terjadi akibat konsumsi alkohol sama dengan dua tahun tambahan penuaan dini, dalam hal berkurangnya kemampuan mental seperti penalaran serta sekitar enam tahun untuk penurunan memori. 

Dalam penelitian ini dibandingkan antara para peminum berat dan tidak berat. Tidaklah mengherankan bahwa konsumsi alkohol yang berat dapat mempengaruhiotak. Namun studi ini berfokus pada rentang usia yang selama ini kurang mendapat perhatian dari para peneliti alkohol.

Penelitian ini juga mengambil sampel beberapa perempuan peminum berat yang dibandingkan hasilnya dengan peminum pria, papar Severine Sabia, penulis studi tersebut dari Universitas College London. Hasilnya, para peneliti tidak menemukan efek serupa pada perempuan. Hasil studi ini diterbitkan oleh jurnal Neurology.

Studi tersebut menggunakan data rentang waktu lebih dari 20 tahun. Penelitian ini menggunakan kuesione, lalu peneliti menghitung rata-rata asupan harian alkohol pada pria hingga ketika mereka rata-rata berusia 56 tahun. Kemudian , mereka melacak penurunan kemampuan mental selama dekade selanjutnya, dari tes yang dilakukan setiap lima tahun.

Penurunan mental yang cepat terlihat untuk kelompok peminum berat, pada 469 pria yang mengonsumsi berbagai alkohol. Jumlah minimumnya setara dengan sekitar 13 ons (368,54 gram) minuman anggur sehari atau sekitar 30 ons (850,47gram) bir. Maksimumnya, adalah sekitar tiga kali lipatnya.

Pria yang minum dalam jumlah minimum tidak selalu berisiko percepatan penurunan mental, kata Sara Jo Nixon, salah satu pakar dari Universitas Florida. Dia juga mengatakan bahwa penelitian yang baru-baru ini diterbitkan itu menunjukkan hubungan antara minum dan penurunan mental. Tetapi tidak bukti bahwa asupan alkohol semata-mata yang bertanggung jawab atas penurunan mental tersebut. (*)

Sumber: Deutsche Welle