Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Desak Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di PT BBA Batam
Oleh : Gokli Nainggolan
Rabu | 18-12-2013 | 20:22 WIB
teguh.jpg Honda-Batam
Teguh Carka Panji Dumadi, dalah seorang korban pengeroyokan. 

BATAMTODAY.COM, Batam - Teguh Carka Panji Dumadi (22), korban pengeroyokan di PT Bintan Bersatu Apparel (BBA) Batam, mendesak polisi untuk mengusut kasus yang dialaminya. Kasus pengeroyokan itu sudah dilaporkan ke polisi, namun pelaku belum juga ditangkap.

Kepada BATAMTODAY.COM, Teguh mengisahkan, pengeroyokan yang dialaminya terjadi pada 2 November 2013 lalu. Korban yang masih berstatus karyawan di perusahaan itu berusaha melerai keributan yang sedang terjadi di antara sesama karyawan di lokasi perusahaan. Tapi, dia malah dikeroyok oleh sejumlah orang.

Dia menduga, beberapa orang yang mengeroyoknya itu bukan karyawan atau pihak luar yang sengaja didatangkan oleh pihak perusahan.

"Saat itu juga saya sudah membuat laporan ke Polresta Barelang. Tapi, sampai sekarang pelaku belum juga ditangkap, padahal bukti visum ada dan saksi juga sudah memberikan keterangan ke pihak kepolisian," jelasnya.

Laporan polisi yang telah dibuat di Polresta Barelang nomor : LP-B/1250/XI/2013/Kepri/SPK-Polresta Barelang, pada tanggal 2 November 2013, menurut korban masih belum ada kelanjutan. Bahkan, pada 17 Desember 2013 dia dan beberapa rekannya yang merasa tak terima dengan kasus pengeroyokan itu, mendatangi Polresta Barelang.

"Kemarin saya dan teman-teman sudah mendatangi polisi mempertanyakan lanjutannya. Tapi tetap juga pelaku belum ditangkap," katanya kesal.

Dia menyebut, pihak luar atau orang suruhan perusahaan yang mengeroyoknya itu dikoordinir oleh seorang bernama Mariam Ruing, seorang supervisor di perusahaan tersebut. Bahkan hal ini juga yang membuat korban makin kesal, sebab pihak perusahaan tak memberikan sanksi kepada Mariam.

Tak hanya itu, kata Teguh, alasan lain dia mendesak polisi segera mengusut kasus tersebut karena kuat dugaan ada oknum-oknum di dalam perusahaan yang sengaja mengadu domba sesama karyawan. Ditakutkan, katanya, hal ini akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan karyawan untuk melakukan aktivitasnya.

"Kasus ini harus segera dituntaskan. Saya tak ingin kasus yang sama terulang untuk karyawan lain," ujarnya.

Selain Teguh, di tempat yang sama di daerah Batam Center, Ujang, masih karyawan di PT BBA, mengaku tutut menjadi korban dalam kejadian tersebut. Bahkan, kata Ujang, lehernya sempat dicekik oleh karyawan lain bernama Edianto Kaban, seorang operator yang disebut diperalat pihak perusahaan untuk mengadu domba.

"Saya juga salah satu korban. Permintaan saya para pelaku segera ditangkap dan ditindak secara hukum. Bahkan, pihak perusahaan harus memberikan sanksi untuk pelaku yang masih berstatus karyawan," sambungnya. (*)

Editor: Dodo