Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelompok Teror Ancam Serang Saat Natal dan Tahun Baru
Oleh : Surya
Senin | 16-12-2013 | 18:12 WIB
sutarman.jpg Honda-Batam
Kapolri Jenderal Pol Sutarman

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Komisi III DPR ( Hukum) dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman menggelar rapat kerja pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 dari ganguan ancaman kelompok teror. Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyinggung adanya potensi gangguan keamanan. 



Polri mencium sel-sel kelompok teror tetap tumbuh subur di beberapa wilayah di Indonesia dalam mempersiapkan aksinya, dikwatirkan bisa mengganggu perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Sel-sel teroris masih hidup, ada beberapa daerah seperti di Poso, Solo, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan beberapa daerah yang selnya masih hidup. Kemungkinan akan ada serangan," kata Kapolri Jenderal Sutarman di Jakarta, Senin (16/12/2013).

Sutarman menjelaskan, sel-sel kelompok teror saat ini sudah banyak yang terpecah belah meski tetap hidup di wilayah timur dan barat Indonesia. "Sel teroris ini sudah terpecah menjadi banyak, ada jaringan timur dan barat," katanya.

Informasi ini juga telah disampaikannya kepada Presiden SBY  beberapa waktu lalu. Ia mengaku telah mendapat restu Presiden untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pencegahan.

"Kita akan melakukan pendekatan, masyarakat juga harus hati-hati. Masyarakat akan kita amankan," kata mantan Kabareskim  Mabes Polri ini.

Kendati begitu Kapolri meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi gangguan ancaman kelompok teror.

"Kami mengamankan dengan kekuatan yang cukup, kekuatan Polri telah disebar. Pengamanan tetap kita lakukan, tim surveilance kita tetap mengikuti (peta rawan teror)," katanya.

Polri saat ini, kata Sutarman, terus memonitor pergerakan kelompok teroris di wilayah-wilayah tersebut. Ia juga telah mengkoordinasikan jajarannya di daerah untuk mengambil langkah-langkah preventif.

"Begitu ada pergerakan, saya infokan ke daerah unntuk melakukan kegiatan preventif," katanya.

Dalam melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru, Kapolri menegaskan, Polri tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh TNI dan Pamswakarsa. 

"Agar aman, gereja dan tempat hiburan, transporrasi masyarakat juga dijaga. Baik Natal, pasca, dan jelang Tahun Baru. Kami tempatkan pasukan di pos-pos kami, kita jadikan pengalaman tahun lalu sebagai informasi tambahan kita," katanya.

Densus 88 Antiteror, jelas Sutarman, telah menangkap seorang terduga teroris berinisial RR. Dia diduga terlibat dalam kasus ledakan bom  di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta Barat, pada 4 Agustus silam. Selain itu, Densus juga menangkap seorang terduga teroris di Lamongan, Jawa Timur dan Bekasi, Jawa Barat.

Terkait ancaman teror tersebut, anggota Komisi III DPR dari F-PD Saan Mustopa meminta Polri terus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kamtibmas jelang Natal dan tahun baru.

"Kinerja dan kewaspadaan Polri jelang Natal dan tahun baru harus ditingkatkan. Apalagi sudah ada preseden pada tahun-tahun terdahulu. Polri harus meningkatkan kewaspadaan," kata Saan.

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Adrin Pasha mengatakan, Presiden SBY meminta Polri siaga dan waspada melakukan pengamanan jelang hari raya Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.

"Presiden meminta tim-tim khusus dari kepolisian untuk memastikan perayaan Natal dan tahun baru 2014 berjalan dengan tertib dan aman. Sudah diperintahkan kepada jajaran kepolisian dan Kapolri, agar benar-benar meningkatkan kewaspadaan," kata Julian.

Menurut Julian, Presiden selalu mendapatkan laporan pengamanan secara berkala dari Kapolri. Oleh karena itu, diminta Polri untuk bekerja maksimal mengamankan semua wilayah jelang dua perayaan itu.

Presiden telah mengintruksikan kepada Kapolri agar senantiasa melakukan upaya antisipasi terhadap sesuatu yang merugikan masyarakat apalagi sampai menelan korban jiwa itu tidak sampai terjadi," tegas Julian.

Editor : Surya