Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ilmuwan Singapura Temukan Pembasmi Jamur dalam Plastik Kemasan Air Mineral
Oleh : Redaksi
Sabtu | 14-12-2013 | 14:31 WIB

BATAMTODAY.COM, Singapura - Ilmuwan di Singapura mengungkapkan, plastik yang sama  yang digunakan pada botol minuman air mineral sekali pakai suatu hari nanti bisa digunakan untuk melawan infeksi jamur.

Para ilmuwan dari Badan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Penelitian Institut Bioengineering dan Nanoteknologi  (IBN) dan pusat penelitian IBM di California, mengubah plastik -yang disebut polyethylene terephthalate atau PET- ke jenis nanofibres, dan dapat menghancurkan dinding sel dari sel-sel jamur sehingga membuat jamur menjadi tidak efektif.

Para ahli itu memaparkan, suatu hari nanti materi baru itu dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang mempengaruhi pasien dengan sistem kekebalan yang rendah, seperti pasien kanker atau HIV, dan mereka yang memiliki transplantasi organ.

Dikutip dari The Straits Times, pemimpin proyek, Dr Yang Yi Yan, dari IBN mengatakan, pasien-pasien tersebut rentan terhadap meningitis dan infeksi darah dan paru-paru yang disebabkan oleh strain jamur umumnya.

Sementara itu, biaya mengobati infeksi jamur secara global diperkirakan akan mencapai US $6 miliar pada tahun depan.

Dr Yang mengatakan, beberapa infeksi sudah resisten terhadap obat antijamur konvensional. "Kebanyakan obat antijamur hanya dapat menekan pertumbuhan, namun tidak menyembuhkan infeksi jamur sehingga akan datang kembali," katanya.

Dr Yang dan timnya menguji nanofibres plastik pada sel jamur di laboratorium dan digunakan larutan obat tetes mata yang mengandung nanofibres untuk mengobati infeksi jamur mata pada tikus.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications itu juga menunjukkan bahwa konsentrasi rendah dari nanofibres tidak meracuni sel-sel manusia yang sehat, bahkan saat mereka membunuh sel jamur, dan tidak mendorong resistensi obat.

Para ilmuwan sekarang berharap bisa bermitra dengan perusahaan farmasi untuk memperbanyak serat PET sebagai pengobatan antijamur .

Direktur Eksekutif IBN, Jackie Ying, terobosan terbaru tersebut memungkinkan kita untuk secara khusus menargetkan dan membasmi strain dan biofilm jamur yang resisten dan sensitif terhadap obat, tanpa merugikan sel-sel sehat .

"Kami berharap untuk akhirnya menerapkan teknologi ini secara klinis untuk membantu sejumlah besar pasien di seluruh dunia yang menderita infeksi jamur," katanya. (*)

Editor: Dodo