Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Terpaksa Nikahkan Anak Di Balai Desa

Tragis, Proyek Bedah Rumah Terbengkalai
Oleh : Charles/ TN
Rabu | 04-05-2011 | 09:22 WIB
bedah rumah.jpg Honda-Batam

Bedah Ruma: Rumah salah seorang warga di Desa Numbing, yang  terbengkalai akibat program Bedah Rumah yang digarap Pemkab Binta, tidak tuntas dilaksanakan. (Foto:Chrales).

Bintan, batamtoday - Akibat kegiatan proyek rehab rumah tidak layak huni, yang dilaksanakan Dinas sosial kabupaten Bintan, hingga saat ini tidak siap, empat warga desa Numbing, kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, terpaksa tinggal serampangan, bahkan ada yang terpaksa tinggal dan menikahkan anaknya di balai Desa setempat.   

Ke empat Kepala Keluarga (KK) yang hingga saat ini tinggal serampangan akibat rumahnya, sempat dibongkar dalam proyek rehab rumah masyarakat miskin dari menteri sosial dan pemerintah Kabupaten Bintan ini adalah, Keluarga Gaye Seorang janda, Keluarga Awang Dokasun, keluarga Arman dan keluarga Muhidin.

Berdasarkan keterangan salah seorang kerabat keluarga Miskin yang rumahnya direhab, proyek bedah rumah di desa Numbing, kecamatan Bintan Pesisir ini, dilaksanakan pada 2009 lalu, dengan jumlah 30 keluarga sasaran.

"Namun dari 30 Keluarga yan rumahnya direhab, hanya 26 rumah kepala keluarga yang siap, sedangkan 4 rumah lainya yaitu milik Gaye, Awang Dokasun, Arman dan Keluarga Muhidin,  hingga saat ini masih terbengkalai,"jelas jahidin pada batamtoday saat dikonfrimasi Selasa, 3 Mei 2011.

Jaidin juga menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh, alokasi dana untuk pelaksanaan Rehab rumah/bedah Rumah warga masyarakat miskin dan tidak layak huni ini, diperoleh dari bantuaan menteri sosial dan UKS, tahun 2009 yang ditambah dana dari APBD Kabupaten Bintan.

"Kemarin itu, infromas-nya, Untuk satu unit rumah dialokasikan Rp10 juta dari bantuaan Kementeriaan sosial, sedangkan dana sharing sebagai tambahaan dari APBD Bintan Rp5 juta, sehingga total keseluruhnya Rp15 juta per unit rumah,"ujarnya.

Sedangkan orang yang mengerjakan, tambah Jaidin adalah aparatur Desa, yang dikoordinir oleh Kepala Desa dan pihak kecamatan. Ditanya, apa penyebab keempat rumah warga yang sempat di rehab itu terbengkalai dan tidak disiapkan hingga saat ini, Jaidin mengaku tidak mengethuinya.

Kepala Dinas Sosial kabupaten Bintan Ahmad Muchsin, yang dikonfrimasi terkait terbengkalinya pembedahaan 4 rumah warga tersebut, hingga saat ini belum dapat memberikan komentar, karena saat dihubungi telepon seluler yang bersangkutan sedang tidak aktif.