Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PP Siapakan Kuasa Hukum Bagi 3 Anggotanya

Kondisi Marudut Berangsur Membaik
Oleh : Charles
Rabu | 04-05-2011 | 08:29 WIB

Tanjungpinang, batamtoday- Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Kepri, mengatakan, akan menyediakan kuasa hukum bagi 3 anggotanya termasuk Maurudut yang terpaksa ditembak Polisi karena membahayakan, dalam kasus pengerusakan dan penganiayaan, di KTV dan Gelanggang Permainan (Gelper) Cosmos, Jumat 29 April 2011 malam.

"Kita akan menyediakan pengacara atau kuasa hukum untuk anggota kami yang saat ini ditahan," ujar Banjir Simarmata pada waratawan.

Sementara itu, pada Senin,2 Mei 2011, ketua MPW-PP Provinsi Kepri Banjir Simarmata bersama sejumlah fungsiaonaris PP lainya, melakukan pertemuaan dengan Kapolres Tanjungpinang AKBP.Suhendri di mapolres Tanjungpinang.

Kendat tidak jelas apa tujuaan dan perbincangan dalam pertemuaan tersebut, tetapai kapolres Tanjungpinang AKBP.Suhendri menyatakan, kedatangan anggota Pemuda Pancasila ke kantornya hanya sebatas Silaturahmi.

"Hanya silaturahmi aja, dan mereka meminta klarifikasi kejadiaan yang sebenarnya, dan saya terangkan sebagai mana kejadianya dari awal,"ujar Suhendri pada wartawan.

Sementara mengenai tersangka lain, Suhendri menambahkan, hingga saat ini pihak belum menetapakan, dan masih terus melakukan pengembangan dengan memanggil 5 anggota PP lainya sebagai saksi.

"Belum ada tersangka lain, tetapi kita masih terus melakukan pengembangan, dan meminta serta memanggil 5 anggota PP lainya sebagai saksi, untuk dimintai keterangan," tutur Kapolres.

Sementara tersangka Marudut, yang terpaksa ditembak kasat reskrim Polresta Tanjungpinang di bagiaan kaki kiri, akibat melawan dan membahayakan nyawa orang lain, dengan parang ditangan, saat kejadiaan, hingga saat ini masih menjalani perawatan di Rumahsakit Midiyato S TNI-AL Tanjungpinang.

Dari pantacan dan informasi yang diperoleh batamtoday, kondisi tersangka Marudut hingga saat ini semakin membaik pascaoperasi dan  pengeluaran proyektil peluru, setelah sebelumnya sempat dirawat  RSUD Tanjungpinang,  namun tidak mendapat perawat sebagaiman mestinya di rumahsakit daerah itu.