Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Australia Kembangkan Pil Kontrasepsi untuk Pria
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-12-2013 | 10:20 WIB
sperma.jpg Honda-Batam
(Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM - Sejumlah ilmuwan di Australia sedang mengembangkan konsep "pil kontrasepsi pria" yang dapat membuat laki-laki menikmati kehidupan seksualnya seumur hidup tanpa harus khawatir membuat perempuan hamil.

Hal ini bisa dilakukan karena para peneliti menemukan cara yang dapat menghentikan aliran sperma ketika ejakulasi, tanpa mempengaruhi fungsi seksual.

Dalam sebuah tes yang dilakukan pada binatang, sperma dapat "tetap tersimpan" selagi berhubungan seksual.

Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Pencarian terhadap pil kontrasepsi untuk pria selama ini banyak difokuskan pada cara terbaik agar pria memproduksi sperma yang tidak berfungsi.

"Namun sejumlah obat-obatan untuk tujuan ini memiliki efek samping yang tidak bisa ditoleransi," kata Dr Sabatino Ventura, salah satu peneliti di Monash University.

Obat bisa memicu ketidaksuburan, mempengaruhi gairah seksual, atau bahkan dapat mengakibatkan perubahan permanen terhadap produksi sperma.

Namun tim di Monash menggunakan pendekatan yang berbeda. Biasanya, sperma akan dipindahkan dari tempat penyimpanan vas deferens di testis sebelum ejakulasi terjadi. Namun, tim peneliti melakukan rekayasa genetika pada tikus sehingga dia tidak dapat mengeluarkan sperma dari vas deferens.

Dr Ventura mengatakan kepada BBC, "Sperma tinggal di kantong penyimpanan sehingga ketika tikus ejakulasi tidak ada sperma dan mereka tidak subur."

"Hal ini mudah dibalikkan kembali dan kualitas sperma tidak terpengaruh, tetapi kita perlu menunjukkan bahwa kita dapat melakukan dengan menggunakan obat, mungkin dengan dua jenis obat."

Sejauh ini kelompok penelitian telah mengubah DNA tikus untuk menghentikan mereka memproduksi dua protein yang dibutuhkan untuk memindahkan sperma.

Sebelumnya, para peneliti dari Universitas Edinburgh, mengatakan mereka menemukan gen yang dapat digunakan untuk mengembangkan pil kontrasepsi baru bagi pria.

Sumber: BBC