Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polsek Siantan Amankan Ganja Setengah Kilogram dari IRT
Oleh : Nursali
Rabu | 09-10-2013 | 19:41 WIB
Polsek_Siantan_Amankan_Ganja(1).JPG Honda-Batam
Sakhban dan istrinya ketika dimintai keterangan di Mapolsek Siantan.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Polsek Siantan mengamankan 580,8 gram ganja dari salah seorang wanita bernama Herdiana alias Juay (34), Ibu rumah tangga asal Kuala Maras itu ditangkap saat turun dari KM Binaria, di Tarempa, hari ini.

Kapolsek Siantan, AKP Dedy Suryaman, mengatakan, pada pukul 9.30 WIB, ada laporan dari warga Jemaja yang menyebutkan bahwa ada seorang wanita berkaos merah dengan menggunakan celana jean akan membawa ganja ke Tarempa. 

"Menaggapi laporan tersebut, jam 12.00 kita langsung bergerak ke pelabuhan untuk segera memeriksa penumpang kapal. Dan kita temukan Juay membawa ganja,” jelas Dedy.

Dedy menambahkan, ganja tersebut dititip oleh seorang montir bengkel motor di Kuala Maras bernama Ayoy (28), untuk kemudian diserahkan kepada suami Juay, Sakhban (31), yang saat itu sedang mengikuti pelatihan las listrik yang diadakan oleh Disnakertrans Anambas di BLK Antang.

"Jadi, dia bilang dia cuma dititipi barang dari Ayoy untuk diserahkan kepada suaminya. Tanpa curiga dia bawa saja barang itu ke Tarempa. Tapi akhirnya kita tangkap di pelabuhan persis sesaat setelah kapal tersebut berlabuh,” jelas Dedy.

Mendapat keterangan dari Ajay tersebut, polisi segera menjemput Sakhban yang sedang mengikuti pelatihan las listrik di BLK Antang. Sakhban sendiri bersedia dijemput tanpa perlawanan dan ikut ke Mapolsek Siantan untuk dimintai keterangan.

Dari keterangan Sakhban diketahui bahwa dirinya dimanfaatkan oleh Ayoy untuk menjadi perantara kepada kaki tangan Ayoy yang biasa mengedarkan ganja di Tarempa. Untuk jasanya tersebut, pria yang juga mengaku pengguna ganja ini diganjar upah sebesar Rp1 juta oleh Ayoy.

"Karena saya lagi ada di Tarempa, Ayoy memanfaatkan saya untuk mengantarkan barang ini kepada 'kakinya' (pengedar, red) yang ada di Tarempa ini. Kata Ayoy, nanti ada yang jemput barang itu ke saya,” aku Sakhban.

Namun saat ditanya siapa yang dimaksud dengan "kaki" tersebut, Sakhban tidak bisa menjawab, karena dirinya mengaku tidak diberitahu Ayoy secara detil siapa yang akan menjemput ganja seberat setengah kilogram tersebut.

Sakhban menuturkan, Ayoy sendiri mendapatkan barang haram tersebut dari salah seorang kru kapal "Anugrah" bernama Aseng dengan harga sekitar Rp4 juta. Kapal Anugrah sendiri adalah  pukat mayang dari Medan yang dinahkodai oleh Ahok.

Untuk mengamankan Ayoy, Polsek Siantan sudah melakukan koordinasi dengan Polsek Jemaja. "Kita sudah koordinasikan dengan Polsek Jemaja. Sekarang mereka sedang mencari Ayoy. Kalau ketemu nanti akan diamankan di sana dulu, kemudian akan dibawa ke sini (Tarempa, Red) untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkas Dedy. 

Mengaku Pertama Kali
Sakhban mengaku ini adalah pengalaman pertamanya berperan sebagai kurir  ganja. Diakuinya, selama ini dia sudah menjadi konsumen ganja. Hanya saja dia tidak pernah berani untuk menjadi kurir barang haram tersebut.

Namun, akhir-akhir ini Sakhban yang tidak memiliki pekerjaan tetap, kerap terjebak dalam masalah ekonomi. Karena tidak punya pekerjaan, tidak jarang kalau dirinya tidak punya uang pegangan. Sementara dia memiliki tanggung jawab untuk menghidupi empat orang anak, dua anak adalah buah pernikahannya selama 6 tahun dengan istrinya, sementara yang 2 anak hasil pernikahan istrinya dengan suami sebelumnya.

Karena itulah tawaran dari Ayoy terasa seperti angin segar bagi Sakhban. Diiming-imingi uang sebesar Rp1 juta, akhirnya Sakhban pun nekat menjadi kurir ganja.

"Nantinya uang tersebut akan saya berikan untuk istri dan anak-anak saya," begitulah penuturan Sakhban saat ditanya untuk apa uang Rp1 juta tersebut.

"Jujur saja saya merasa dijebak oleh Ayoy. Saya sangat memohon polisi tidak hanya menahan saya, tapi juga mencari Ayoy dan 'kakinya' yang biasa mengedarkan ganja di Tarempa ini," pinta Sakhban. (*)

Editor: Dodo