Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Batam Buru Orang Tua Bocah Dirantai
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 02-10-2013 | 11:16 WIB
anak-hilang3.jpg Honda-Batam
St, bocah usia tujuh tahun yang ditemukan dalam kondisi dirantai kakinya saat mencari orangtuanya.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyidik Kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang masih menyelidiki kasus St (7), anak laki-laki yang ditemukan warga Batu Merah dengan kondisi kaki kiri dirantai, dengan mencari keberadaan orangtuanya.

"Kasusnya masih dalam penyelidikan, kami masih berkoordinasi dengan Polsek Batu Ampar untuk mencari keberadaan orangtua bocah itu," kata Pjs Kanit PPA Satreskrim Polresta Barelang, Aiptu Puji Hastuti, Rabu (2/10/2013).

Untuk penyelidikan, dia menjelaskan, bisa saja melibatkan anggota Babinkamtibmas dan warga setempat yang pertama kali menemukan korban. "Bisa saja dikroscek ke tetangga atau tempat anak itu dititipkan, kasusnya masih terus didalami," tegasnya.

Masih kata Puji, St saat ini sudah berada di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) di Tanjungpinang untuk dititipkan sementara waktu, sambil pihaknya menyelidiki kasus ini dan mencari orangtuanya. "Kemarin St sudah kami titipkan di RSPA, tempat itu sekarang lebih baik untuk dia," katanya mengakhiri.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak berinisial St (7), ditemukan warga Batu Merah, Senin (30/9/2013) malam dengan kondisi kaki kirinya dirantai. Warga yang menemukan bocah malang itu kemudian menyerahkan ke Mapolsek Batu Ampar.

"Anak itu ditemukan oleh warga Batu Merah tadi malam. Saat ditemukan kaki kirinya dirantai," kata Kapolsek Batu Ampar, Kompol Zaenal Arifin, Selasa (1/10/2013).

Selain itu, lanjut Zaenal, terdapat bekas luka pada punggung bocah malang ini. Setelah diberikan pakaian ganti oleh petugas Polsek Batu Ampar, St dilimpahkan ke Polresta Barelang untuk ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

"Kami masih menyelidiki siapa orangtua anak ini. Anggota di lapangan sedang mencari keberadaan orang tuanya," terang Zaenal.

Editor: Dodo