Tema Hari Bumi 2011: A Billion Acts of Green®

Batam, batamtoday - Apakah ada yang tahu secara pasti berapa umur Bumi kita? Bumi yang kita diami, yang kita kotori dan yang kita andalkan untuk hidup yang merupakan anugerah Tuhan? Rasanya tak ada seorangpun yang tahu, berapa usia pasti sang Planet Bundar nan Biru diantara selaksa bintang yang memenuhi alam semesta, yang dalam bahasa Indonesia di sebut dengan 'Bumi'.

Secara sadar atau tidak, setiap kita pasti memiliki kontribusi terhadap kerusakan yang terjadi di Bumi.Demikian sebaliknya, tak sedikit dari kita yang berupaya untuk terus melestarikan keseimbangan yang ada di Bumi agar semua yang Ia kandung didalamnya bisa hidup dan mendapat tempat. Sepertinya, atas dasar itu pula, lahirlah gagasan untuk mempersembahkan 1 dari 365 hari yang dijalani bumi selama berotasi mengelilingi matahari, sebagai hari Bumi atau Earth Day yang ditetapkan pada setiap tanggal 22 April, sejak tahun 1970 dan diakui oleh Badan Tertinggi di dunia yaitu PBB. 

Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di belahan bumi selatan. Nelson, seorang aktivis lingkungan, mengambil peran penting dalam mengorganisir perayaan hari bumi ini, berharap untuk menunjukkan dengan dukungan politik yang populer bagi sebuah agenda lingkungan.

Nelson telah menggagaskan untuk Hari Bumi setelah perjalanan ia mengambil jalan ke Santa Barbara setelah melihat begitu mengerikannya tumpahan minyak lepas pantai pada tahun 1969. Ia marah oleh kehancuran dan inersia politik Washington , Nelson mengusulkan lingkungan harus diperhatikan oleh setiap kampus universitas di Amerika Serikat dan bahkan di dunia.

sementara itu hari Bumi yang pertama terfokus pada Amerika Serikat, sebuah organisasi yang diluncurkan oleh Denis Hayes yang menggelar peringatan Hari Bumi pertama pada 1970, secara internasional pada tahun 1990 dan acara yang diselenggarakan sudah ada di 141 negara. Hari Bumi sekarang dikoordinasikan secara global oleh jaringan hari Bumi, dan dirayakan di lebih dari 175 negara setiap tahun.

22 April, sesuai dengan musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan. Banyak masyarakat merayakan Bumi, satu minggu dan seluruh kegiatan difokuskan pada isu-isu lingkungan. Pada tahun 2009, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menunjuk tanggal April 22 sebagai hari bumi sedunia. 

Bumi, adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer (source: wikipedia).

Untuk Tahun 2011, peringatan 'Hari Bumi' dutetapkan dengan tema global yaitu "Earth Day 2011: A Billion Acts of Green®". Tema ini digagas untuk memupuk kesadaran akan pentingnya penghijauan bagi bumi. Bumi tanpa pepohonan adalah Bumi mati, yang tak layak dihuni. Tema ini juga menegaskan dan memprovokasikan kepada seluruh penduduk Bumi, untuk tidak semena-mena dalam mengeksploitasi hutan dengan penebangan pohon secara ilegal atau Illegal Logging.

Melihat semakin kritisnya kondisi di sebagian belahan Bumi, sudah sepatutnyalah kita memberikan kontribusi untuk kelestarian dan keseimbangan Bumi. Keseimbangan rumah yang kita huni dan akan menjadi tempat peristirahatan terkahir kita jika raga semakin renta dan jiwa semakin tua. Kontribusi terhadap keseimbangan dan kelestarian Bumi, bisa dilakukan dari hal-hal kecil dan dimulai dari diri kita sendiri., misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mengandung emisi tinggi dan berakibat buruk bagi ekosistem Bumi.

Atau bisa juga dengan membiasakan diri dengan hidup teratur dan bersih dengan tidak mengabaikan arti penting dari keseimbangan, yang akan berdampak besar bagi kelangsungan hidup semua yang ada di Bumi. Semua itu bisa kita lakukan dengan satu tekad dan bahasa bulat melalui gerakkan yang ditanamkan pada diri sendiri yaitu "Berhenti Sebisa Mungkin Merusak Bumi".

Dari berbagai Sumber