Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Tenggelam Rifka Sempat Batuk Mengeluarkan Air
Oleh : Ali
Kamis | 21-04-2011 | 17:08 WIB
udin.jpg Honda-Batam

Udin, pria yang menolong Rifka, korban tenggelam merupakan warga sekitar yang kesehariannya menjaring ikan (foto: Ali)

Batam, batamtoday -Mendiang Rifka Anita Duha (12), siswi kelas VI SD 06 Batam yang meninggal akibat tenggelam di kubangan banjir di sekitar SMP Negeri 28 Batam, ternyata sempat terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya sebelum menghembuskan nafas terakhir.

"Sebelum korban meninggal, saya melakukan pertolongan pertama dengan menekan perut korban beberapa kali. Korban terlihat terbatuk mengeluarkan sedikit air kubangan," kata Udin, warga Taman Raya yang hingga menyelam dua kali untuk menolong korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rifka Anita Duha tenggelam di sebuah kubangan air di lokasi SMPN 28, kawasan Taman Raya, Batam Centre, yang memang sudah menjadi langganan banjir saat turun hujan. Siswa Kelas 6 SDN 06 Taman Raya itu tewas karena kubangan air cukup dalam, dan dia tidak bisa berenang.

Rifka yang saat itu bersama-sama dengan teman-temanya, sepulang mengikuti UAS (ujian akhir semester), berniat bermain ke rumah salah seorang teman mereka, Rufia, di perumahan Botania Raya. Bermaksud memperpendek jarak, Rifka bersama teman-temanya, Siti, Rianda, Palma, Dufa dan Rufia, memotong jalan, dan harus melintasi SMPN 28 yang sudah berubah menjadi kubangan air.

Udin menceritakan, biasanya Rufia pulang sekolah melintas di sini sendirian, tetapi ketika itu saya lihat dia bersama teman-temannya, jadi saya tegur Rufia kamu mau kemana sama teman-teman mu,?. Lanjutnya kebetulan saya kenal dengan Rufia karena Rumah Orang tua Rufia yang berada di Botania Garden bersebelahan dengan rumah papan saya.

"Mau pulang om," cerita Udin menirukan perkataan Rufia ketika itu, kepada batamtoday, Kamis 21 April 2011.

Jadi ketika itu, gtanbahnya, saya lanjutkan menjaring ikan, namun setelah beberapa saat teman-teman rufiah meminta tolong kepada saya, ,"Om tolong teman kami tenggelam,". saya langsung bergegas naik ke darat, dan ikan serta jaring saya buang begitu saja.

Sambil berlari, dirinya melihat di sekitar lokasi ada orang namun orang itu tidak dapat menolong karena kakinya "buntung". Sebelum menyelam, Udin sempat membuka lantaran baju yang dikenakan cukup berat akibat terkena air.

"Saya berenang dulu di tempat korban tenggelam, setelah dua kali menyelam akhirnya saya dapatkan korban, dan saya angkat korban ke darat," cerita Udin.

Lanjutnya lagi, sebelum korban di bawa kerumah sakit dengan taks, korban sempet dberi pertolongan pertama dengan menekan perutnya beberapa kali oleh Udin, dan setelah terlihat batuk kecil, barulah dirinya panggil taksi itu.

"Tolong selamatkan anak ini, antar dia ke rumah sakit terdekat," ujarnya menceritakan sambil menjaring ikan di lokasi genangan tersebut.

Masih cerita Udin, supir taksi itu sempat bertanya kepada dirinya, siapa yang ikut kerumah sakit. Udin mengatakan teman-teman Rifka yang kemudian ikut, agar mereka juga yang memberitahukan kepada orang tuanya dan gurunya di sekolah.

"Saya tidak ikut karena saya juga trauma, terngiang di pikiran saya-bahwa anah yang saya tolong itu adalah anak saya, makanya saya langsung pulang kebetulan badan saya juga sudah basah kuyup dan kedingainan," terang Udin.

Sebelum mengakhiri pembicanganya dengan batamtoday, Udin sempat menanyakan kepada  orang yang  menggunakan tongkat itu, kenapa dia tidak ikut menolong.

"Lihat saja kaki saya, saya tidak mampu berenang," ucap Udin meniruan lelaki bertongkat itu.

Udin juga heran, padahal saat kejadian, bukan hanya dirinya berada di sekitar lokasi, melainkan banyak juga orang-orang sekitar sedang memancing, tetapi tidak ada yang melihat dan mendengar jeritan teman-teman korban.

Udin juga memperkirakan, Rifka tenggelam di dalam kubangan sekitar 15 menit.