Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anjing Bantu Deteksi Kanker Ovarium
Oleh : Redaksi
Senin | 12-08-2013 | 22:38 WIB
Anjing2.jpg Honda-Batam
Anjing memiliki daya penciuman yang tajam sampai dapat mengidentifikasi kanker. (foto: ilustrasi)

PHILADELPHIA - Para peneliti yang mencoba mengembangkan alat diagnostik untuk kanker ovarium (kandung telur) , berharap daya penciuman anjing yang tajam dapat membawa mereka ke jalur yang benar. Alat deteksi dini yang menggabungkan kemampuan indera pencium, analisis kimia dan teknologi modern ini dapat mengarahkan pada tingkat ketahanan yang lebih baik dari penyakit yang mematikan tersebut karena seringkali kanker ovarium tidak ditemukan sampai stadium lanjut.

Dengan menggunakan sampel-sampel darah dan jaringan yang disumbangkan pasien, Pusat Anjing Pekerja di University of Pennsylvania telah melatih tiga anjing untuk mencium senyawa khas yang mengindikasikan adanya kanker ovarium. Jika para hewan ini dapat mengisolasi penanda kimia tersebut, para ilmuwan di Pusat Indera Kimia Monell yang tidak jauh letaknya akan menciptakan sensor elektronik untuk mengidentifikasi bau yang sama.

“Karena jika anjing dapat melakukannya, saya kira alat analitis kita juga bisa,” ujar ahli kimia organik di Monell, George Preti.

Lebih dari 20.000 perempuan Amerika mendapat diagnosa kanker ovarium setiap tahun. Jika ditemukan lebih awal, maka tingkat ketahanan lima tahun mencapai 90 persen. Namun karena gejala-gejalanya generik – kenaikan berat badan, kembung atau konstipasi – penyakit ini lebih sering terlambat ditemukan.

Para peneliti di Philadelphia tersebut akan mengembangkan riset-riset terdahulu yang menunjukkan bahwa kanker ovarium tahap awal mengubah senyawa-senyawa yang berbau dalam tubuh. Sebuah studi di Inggris pada 2004 menunjukkan bahwa anjing dapat mengidentifikasi pasien-pasien kanker kandung kemih dengan mencium air seni mereka.

Leonard Lichtenfeld, wakil kepala medis di Masyarakat Kanker Amerika, mengatakan meski konsep anjing telah menunjukkan hasil yang menjanjikan pada beberapa tahun terakhir, namun sejauh ini belum ada terobosan besar. (*)

sumber: Voice of America | AP