Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

ASI Pengaruhi Kecerdasan Anak
Oleh : Redaksi
Rabu | 31-07-2013 | 11:52 WIB

BATAM - Penelitian terbaru mengungkap bahwa ASI terkait dengan kecerdasan anak. Dalam studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics, pekan ini, anak-anak yang disusui lebih lama mencatat nilai lebih tinggi dalam tes bahasa dan kecerdasan ketika mereka berusia tiga dan tujuh tahun.

Peneliti menemukan, setiap penambahan satu bulan pemberian ASI, performa anak-anak lebih baik saat tes, bukan tes keterampilan motorik dan memori.

"Saya kira hal ini bisa membantu wanita yang tengah berusaha membuat keputusan tentang berapa lama waktu menyusui. Karena ada banyak faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan tersebut," ujar ketua peneliti dari Rumah Sakit Anak Boston, Dr. Mandy Belfort seperti dilansir kantor berita Reuters.

Belfort menuturkan, hasil studinya mendukung rekomendasi American Academy of Pediatrics dan kelompok lainnya untuk memberikan ASI eksklusif sampai usia enam bulan, diikuti campuran ASI dan makanan padat.

Dalam studi ini, Belfort dan rekan-rekannya menelusuri 1.312 wanita asal Massachusetts yang hamil antara tahun 1999 hingga 2012, beserta bayi mereka. Wanita-wanita tersebut melaporkan apakah mereka pernah memberikan ASI dan di usia berapa anak mereka berhenti mendapat ASI. Setelah itu, peneliti memberikan tes kecerdasan standar kepada wanita-wanita tersebut dan anak-anak mereka.

Pada tes bahasa untuk usia tiga tahun, anak-anak mencetak skor rata-rata 103,7. Namun, ketika tingkat kecerdasan sang ibu dan faktor keluarga lainnya termasuk pendapatan diperhitungkan, para peneliti menemukan bahwa setiap tambahan satu bulan pemberian ASI terkait dengan peningkatan poin pada ujian sebesar 0,21.

Sementara itu, anak-anak yang hanya diberi makan ASI selama enam bulan, mencetak rata-rata tiga poin lebih tinggi pada tes bahasa dibandingkan mereka yang tidak pernah diberi ASI.

Adapun rata-rata skor tes kecerdasan, seperti membaca dan menulis yang diberikan kepada anak-anak usia tujuh tahun adalah sebesar 112,5. Namun, setiap penambahan satu bulan pemberian ASI terkait dengan peningkatan hingga 0,35 poin.

Tes-tes tersebut memakan waktu hingga 10-20 menit untuk diselesaikan dan 100 dianggap sebagai nilai rata-rata di semua anak. Meski demikian, Belfort mengatakan bahwa orangtua dan guru mungkin tidak akan melihat perbedaan yang hanya beberapa poin pada tes kecerdasan anak. "Saya kira hal paling penting adalah lebih pada tingkat seluruh populasi atau masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya menyusui dikaitkan dengan rendahnya risiko eksim, infeksi telinga dan perut pada anak-anak. Studi terdahulu juga menemukan adanya keterkaitan antara menyusui dengan kecerdasan anak. Namun, penelitian tersebut tidak menghitung perbedaan antara wanita yang menyusui dengan yang tidak.

Peneliti menjelaskan, penelitian terbaru melangkah lebih jauh dengan menghitung kecerdasan wanita itu sendiri dan aspek lain dari lingkungan rumah anak-anak.

"Kesulitan dalam setiap studi adalah bagaimana kapasitas intelektual orangtua dan apakah hal ini bisa membuat perbedaan?" ucap peneliti ASI dari University of Rochester Medical Center, New York, Dr. Ruth Lawrence.

Lawrence yang tidak terlibat dalam studi terbaru menuturkan, ASI pada dasarnya mengandung komponen yang mungkin penting untuk perkembangan otak, seperti asam amino, asam lemak Omega-3, dan kolesterol.  

Sumber: viva.co.id