Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penjualan Tablet dan Laptop Meningkat di Asia Tenggara
Oleh : Redaksi
Jum'at | 26-07-2013 | 21:14 WIB

SINGAPURA, batamtoday - Permintaan akan tablet dan laptop menunjukkan gejala peningkatan dalam 12 bulan terakhir. Penjualan gabungan perangkat teknologi informasi itu tembus hingga 14,2 juta unit di enam negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina. Peningkatan itu mencerminkan pertumbuhan 32 persen volume penjualan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Pasar laptop dan tablet dilaporkan telah terjadi lonjakan penjualan di wilayah tersebut meskipun pada tingkat pertumbuhan secara signifikan berbeda. Meskipun volume penjualan laptop menembus angka 57 persen dari penjualan gabungan kedua perangkat itu, tingkat pertumbuhan segmen untuk Asia Tenggara sebesar 4 persen. Sedangkan volume permintaan segment tablet berkembang pesat hingga dua kali lipat (101%) pada periode Juni 2012 hingga Mei 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Konsumen di pasar negara berkembang di kawasan itu yang bersemangat untuk mendapatkan tablet dan laptop terbaru, telah memacu tingkat pertumbuhan pasar secara keseluruhan yang kuat hinga dua digit di kisaran 11 sampai 54 persen," komentar Gerard Tan, Direktur Account untuk Teknologi Digital di GfK Asia. 

"Namun, pada pasar tablet telah kunci pertumbuhan berputar dengan empat dari enam negara melaporkan lebih dari dua kali lipat volume penjualan tambahan," imbuhnya, seperti yang dirilis Asia Today, Jumat (26/7/2013).

Indonesia adalah pasar tablet yang terbesar yang menembus angka hampir 1,3 juta unit atau lebih dari sepertiga dari total volume penjualan tablet di wilayah dengan konsumen yang melonjak sampai satu dari setiap tiga unit semua tablet yang dijual di enam pasar. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, permintaan untuk tablet di Indonesia melonjak sebesar 141 persen dalam waktu satu tahun terakhir. 

Namun, pasar yang paling kuat tampaknya menjadi Filipina di mana tablet mengambil tingkat dalam 12 bulan terakhir yang tumbuh selama empat kali lipat, pada 322 persen. Hampir 455.000 unit dari perangkat ini terjual pada Juni 2012 sampai Mei 2013.

"Patut diingat bahwa biaya tablet di seluruh pasar telah ditentukan secara signifikan selama tahun lalu, rata-rata sekitar 27 persen di seluruh wilayah," kata Tan. 

"Tidak mengherankan, pasar yang kompetitif dibanjiri dengan merek internasional dan model lokal yang tak terhitung jumlahnya, 180 merek di seluruh Asia Tenggara tahun lalu tepatnya, memberikan konsumen berbagai pilihan sesuai kemampuan anggaran."

Misalnya, Indonesia dan Thailand membawa lebih dari 60 merek tablet di pasar lokal masing-masing, konsumen poptensial dalam negeri sekitar 300 dan ada 240 model yang dapat dipilih. Tidak mengherankan, harga tablet juga terendah di sini, yang masing-masing dijual dengan harga rata-rata USD 357 dan USD 408. Sementara di Singapura di mana hanya ada sekitar 29 merek, harga tablet rata-rata tertinggi tahun lalu sebesar USD 525.

Sedangkan penjualan laptop terus meningkat di Indonesia dan Thailand masing-masing sebesar 17 dan 16 persen, sementara Filipina dan Singapura jatuh ke kisaran pertumbuhan negatif.

"Laptop pasti menghadapi persaingan ketat dari tablet karena mereka menyajikan pilihan yang mungkin lebih murah dan sebanding bagi konsumen yang mencari perangkat cerdas portabel sedikit lebih besar dengan kemampuan yang lebih canggih dari smartphone," kata Tan. "Namun, laptop memiliki fungsi yang unik dan mampu melakukan tugas-tugas yang tak mampu dilakukan tablet, sehingga kedua produk memiliki space mereka sendiri di pasar."

"Ke depan, kita dapat mengantisipasi pasar yang lebih dinamis dan kompetitif sebagai produsen kedua produk keluar dengan fitur lebih baru dan lebih inovatif untuk bersaing untuk dolar konsumen," Tan menyimpulkan. (*)

Editor: Dodo