Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang Tak Minat Beli Daging Beku Australia
Oleh : Redaksi
Selasa | 23-07-2013 | 20:54 WIB

JAKARTA, batamtoday - Pedagang daging di pasar tradisional Indonesia tidak berminat membeli daging beku dari Australia yang diimpor Badan Urusan Logistik (Bulog) dan menjualnya kepada konsumen. 


Bulog rencananya akan mengimpor 800 ton daging sapi beku asal Australia dalam waktu dekat ini. Jumlah itu merupakan bagian dari total alokasi kuota Bulog 3.000 ton daging sapi beku, yang diimpor khusus untuk operasi pasar yang bertujuan menciptakan stabilitas harga daging sapi.

Namun, salah seorang ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi, mengatakan kepada Radio Australia, konsumen Indonesia menginginkan daging yang lebih segar ketimbang daging beku. Hal itu juga yang menyebabkan harga jual daging sapi potong di Indonesia belum turun signifikan.

Sejak pemerintah menggelar operasi pasar, harga jual daging Indonesia hanya terkoreksi sedikit, dari sebelumnya pekan lalu sekitar 88 ribu rupiah, kini hanya 82.500 rupiah per kilo.

Menurut Asnawi, di sejumlah daerah harga daging sapi masih ada yang mencapai 90 sampai 100 ribu rupiah. Asnawi menjelaskan, selain soal konsumen yang meragukan halal atau tidaknya daging impor, pedagang juga merugi karena berat daging beku menyusut saat hendak dijual.

Pedagang menginginkan pemerintah mengimpor sapi hidup dan bakalan dari Australia dipotong langsung di Indonesia. "Seratus persen kami memilih sapi siap potong karena nilai segarnya itu yang punya kelebihan," ujar Asnawi.

Para pedagang sebagian besar saat ini masih menjual daging sapi potong lokal yang harganya lebih tinggi dari daging yang diimpor Bulog. Asnawi mengungkapkan baru sekitar 20 ton daging impor dari Bulog yang tersebar di pasar tradisional, dari kuota impor 3.000 ton yang dimaksudkan untuk menekan harga jual daging.

Pemerintah sudah menyiapkan kerangka kebijakan untuk menambah impor sapi hidup siap potong dan bakalan dari Australia maupun New Zealand. Namun, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Choiri, mengatakan kepada Radio Australia, belum memastikan jumlah yang bakal diimpor.

Pemerintah Indonesia berpatokan pada disparitas harga jual daging sekitar 76 ribu rupiah per kilogram. "Memang acuan kita adalah harga dan untuk mencapai harga tertentu, jumlah itulah yang dibutuhkan," katanya.

Kini menurutnya sudah terdapat sekitar 130 ribu ekor sapi siap potong yang akan dilepas ke pasaran terlebih dahulu. Kemungkinan impor sapi hidup dan bakalan ini akan berlangsung hingga bulan Desember. (*)

Sumber: Radio Australia