KARIMUN, batamtoday - Nasib malang menimpa wisudawan kampus jarak jauh STIE Cakrawala Karimun. Pasalnya, ijazah yang dikeluarkan Perguruan Tinggi (PT) tersebut tidak bisa dipergunakan untuk penyetaraan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Akibatnya, waktu yang tersita, kesempatan yang terbuang serta materi yang terkuras menjadi dasar awal para Alumnus untuk menuntut pengelola Kampus Jarak Jauh tersebut.

Kiki Lasindrang, salah satu alumni sekolah tinggi itu kepada batamtoday, Rabu (3/7/2013) di Balai Karimun mengungkapkan bahwa sejak diwisuda pada  24 Februari 2013 lalu di Gedung RMB Karimun, 60 wisudawan begitu gembira. Sebab perwakilan Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) dan Sekretaris Kopertis Wilayah X, ikut hadir pada acara wisuda sarjana S1 STIE Cakrawala tersebut.

"Meskipun Akreditas STIE Cakrawala masih C, namun kami selaku wisudawan merasa bangga. Sebab, kami adalah angkatan pertama almamater STIE Cakrawala," terangnya

Hanya saja, ketika rekan seangkatannya yang bekerja sebagai PNS di Pemkab Karimun mencoba mengajukan penyetaraan pangkat dan jabatan, ijazah S1 STIE Cakrawala Karimun dinyatakan tidak sah.

"75 persen wisudawan pertama STIE Cakrawala kemarin adalah PNS di Pemkab Karimun. Hanya saja, sekarang ini saya dan rekan lainnya merasa sangat tertipu," terangnya.

Untuk itu, beberapa wisudawan tersebut sedang berupaya mencarikan jalan keluar tentang kemelut yang sedang mereka hadapi.

Beberapa waktu lalu, Ketua STIE Cakrawala Karimun, Maimunah ketika dikomfirmasikan tentang legalitas kelas jauh lembaga pendidikannya tersebut mengatakan hanya batamtoday yang mempermasalahkan keberadaan kampusnya tersebut. Bahkan dirinya menuding, kampus dikelolanya itu ikut terbawa-bawa sehingga mencuat ke permukaan adalah akibat perseteruan Pengurus Yayasan Tujuh Juli dengan Rektor Universitas Karimun.

"Keberadaan kami atas izin Kopertis, jadi Anda tidak usah mengungkit-ungkit legalitas kami. Kalau mau tahu lebih banyak, tanya saja Kopertis Wilayah X yang mengeluarkan izin penyelenggara kelas jauh STIE Cakrawala Karimun," terangnya singkat.

Editor: Dodo