Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Stres Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Kebutaan
Oleh : Dodo
Selasa | 02-07-2013 | 11:12 WIB

BATAM - Kehidupan masyarakat saat ini rentan terhadap stres. Jika Anda salah satunya, maka patut waspada. Stres yang berlebihan tak hanya dapat menyebabkan penyakit jantung, gagal ginjal, dan kerusakan saraf. Stres bahkan juga memiliki hubungan dengan kerusakan mata dan kebutaan.

Stres identik dengan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi terus-menerus atau lebih dikenal sebagai hipertensi esensial dapat menempatkan kita pada risiko untuk terkena Retina Vein Occlusion (RVO).

RVO merupakan penyakit yang mempengaruhi 4 dari 1.000 orang dan dapat dianggap sebagai serangan jantung atau stroke selektif yang mempengaruhi retina, seperti dilansir Times of India, Selasa (2/7/2013).

Retina merupakan bagian yang paling penting dan sensitif dari mata. Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan tanpa pengobatan dapat berkembang menjadi perdarahan ke dalam mata. Pada akhirnya, kondisi ini jika semakin parah akan menimbulkan kebutaan.

Untuk perawatannya, saat ini sudah banyak kemajuan dalam perawatan RVO, termasuk suntikan, laser, dan operasi. Meskipun demikian, tindakan pencegahan akan tetap jauh lebih baik jika ingin menyelamatkan penglihatan Anda.

Pencegahan dengan mengukur tekanan darah Anda secara teratur dan menjaganya tetap stabil merupakan tindakan yang paling tepat untuk mencegah masalah RVO di kalangan masyarakat. Tindakan rutin ini dapat mencegah munculnya gangguan pada penglihatan.

Selain itu, masyarakat harus benar-benar menyadari bahwa stres dapat memberi efek dan perubahan terhadap kesehatan tubuh. Sebisa mungkin ada baiknya mulai saat ini Anda menjaga kondisi fisik dan mental agar terhindar dari stres. Tak hanya di lingkungan rumah, tetapi juga di lingkungan tempat kerja.

Perbaiki pola hidup sehat dengan makan makanan sehat dan rutin berolahraga juga bisa dilakukan. Sebab, stres seringkali muncul tak hanya dari kondisi di luar tubuh, tetapi juga dari kondisi di dalam tubuh yang tidak sehat.

Sumber: health.detik.com