Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspadalah! Pria Menganggur Beresiko Mati Lebih Cepat
Oleh : sumantri
Jum'at | 08-04-2011 | 13:47 WIB
pengangguran.jpg Honda-Batam

Statistik pengangguran di Indonesia hingga 2009

Batam, batamtoday - Menurut penelitian yang dilakukan oleh Eran Shor, profesor sosiologi dari McGill University, Montreal, Kanada, pengangguran menaikkan resiko kematian prematur hingga 63 persen. Kesimpulan ini diambil setelah melakukan survey terhadap 20 juta orang di 15 negara, umumnya negara-negara barat, selama 40 tahun terakhir.

Yang menarik, meski sistem kesehatan di sejumlah negara sudah lebih baik dan berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kematian, korelasi antara pengangguran dan risiko tinggi kematian terjadi di seluruh negara yang disurvei. Riset ini sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan sebab akibat antara pengangguran dan risiko kematian.

“Sampai saat ini, salah satu pertanyaan besar adalah seputar kondisi kesehatan yang ada seperti diabetes, masalah jantung, atau perilaku buruk seperti mengonsumsi rokok, minuman keras, atau obat terlarang menjurus ke pengangguran dan risiko kematian yang lebih besar,” kata Shor, seperti dikutip dari Medicalhealth, edisi 7 April 2011.

Shor menyebutkan dari penelitian diketahui bahwa kondisi kesehatan yang sudah ada (sebelum survei) tidak berpengaruh. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan pengangguran dan kematian menjadi hubungan sebab akibat.

“Kemungkinan, penganggur mengalami tingkat stress yang lebih tinggi dan mempengaruhi status sosio ekonomi seseorang,” kata Shor.

“Ini menjurus ke kondisi kesehatan yang memburuk dan tingkat kematian yang lebih tinggi,” ucapnya.

Dari penelitian juga diketahui bahwa pengaruh pengangguran terhadap tingkat risiko kematian dan tingkat kematian pada pria lebih tinggi dibanding wanita. Angkanya mencapai 78 persen pada pria dan hanya 37 persen pada wanita. Resiko kematian ini cukup tinggi khususnya bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

Jadi, bagi Anda yang belum mendapatkan pekerjaan alias nganggur, segeralah mencari kesibukkan yang menghasilkan 'uang' alias bekerja, karena hanya dengan bekerja, anda akan dipandang oleh teman-teman, saudara dan bahkan pasangan jiwa.

Lebih gawatnya lagi, untuk anda yang betah nganggur, siap-siap aja di vonis 'mati muda' oleh para ahli semacam Eran Shor.