Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi IV DPRD Kota Batam Panggil Manajemen PT Nissin Kogyo
Oleh : Berton Siregar
Rabu | 24-04-2013 | 12:52 WIB
PT-Nissin-1.jpg Honda-Batam
Ratusan buruh PT Nissin Kogyo Batam masih tetap bertahan melakukan aksi mogok kerja, Selasa (23/4/2013).

BATAM, batamtoday - Setelah dua pekan lebih ratusan karyawan PT Nissin Kogyo melakukan demo menuntut kejelasan dari manajemen yang melarang mereka masuk kerja tanpa alasan pasti, akhirnya Komisi IV DPRD Kota Batam mengambil sikap.

Komisi IV DPRD Batam segera memanggil pihak manajemen dan utusan karyawan untuk duduk bersama di ruang Komisi IV DPRD Batam, untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di PT Nissin.

Menurut Deny, Ketua PUK FSPMI PT Nissin Kogyo, hari ini (Rabu) pihak manajemen akan dipanggil oleh Komisi IV untuk diadakan pertemuan antara pihak manajemen, dimana utusan karyawan dihadapkan langsung dengan anggota dewan.

"Dengan diadakannya pertemuan ini, kita berharap akan ada kesepakatan. Semoga ada kesepakatan nantinya, karena karyawan ingin bekerja semua," ujar Deny di lokasi perusahaan, Kawasan Batamindo, Rabu (24/4/2013).

Pantauan batamtoday di lokasi perusahaan, ratusan karyawan memilih duduk di depan gerbang perusahaan. Salah seorang karyawan yang dilarang masuk kedalam perusahaan, Madon, mengatakan, beberapa PUK lain yang ada di kawasan Batamindo juga sempat memberikan dukungan terhadap aksi mereka.

Bahkan beberapa karyawan galangan, katanya, juga datang untuk memberikan support. "Karyawan galangan juga sempat kucing-kucingan sama sekuriti Batamindo, karena tidak boleh masuk oleh sekuriti Batamindo," katanya.

Ratusan karyawan yang dilarang  masuk ke lokasi perusahaan, menurut Madon, juga sempat melakukan teatrikal di depan gerbang perusahaan asal Jepang tersebut, sebagai bentuk kekecewaan. Aksi teatrikal tersebut juga mencontohkan pihak manajemen yang pengecut dan hati nurani pihak manajemen sudah mati dan tidak ada lagi. "Teatrikal ini bukti kekesalan karyawan terhadap pihak manajemen," katanya.

Editor:Dodo