Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

5 Juta Kilogram Makanan Beku di New York Terkontaminasi E.Coli
Oleh : Dodo
Selasa | 09-04-2013 | 11:41 WIB

NEW YORK, batamtoday - Sebuah perusahaan makanan di New York mulai menarik jutaan produknya di berbagai supermarket. Dikabarkan produk makanan beku yang dijual ke seluruh negara bagian ini dikhawatirkan telah terkontaminasi oleh bakteri E. Coli.

Menurut laporan dari NBC News, sebuah perusahaan makanan bernama Rich Products Corporation telah memproduksi 10 juta pound atau sekitar 5 juta kg frozen pizza, quesadillas, burger keju dan lainnya. Menyusul pemberitaan wabah bakteri E. Coli di 15 negara, produk inipun ditarik dari peredaran.

Pada minggu lalu, para pejabat kesehatan di New York telah mengindentifikasi terjangkitnya bakteri E. Coli. Merekapun menyebutkan jenis bakterinya yaitu STEC O121. Bakteri ini banyak menjagkit produk frozen mini pizza.

Sebuah pernyataan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, menyebutkan bahwa, wabah ini telah diidentifikasi oleh Departemen Kesehatan setempat di laboratorium, di Wadsworth Center Laboratory.

Jumat (5/4/2013) sore, sebanyak 27 kasus wabah bakteri E. Coli O121 telah dilaporkan di 15 negara bagian termasuk 4 kasus di New York, 3 kasus di Ohio, Michigan dan Texas. Sekitar 80 % korbannya berusia di bawah 21 tahun.

Jenis bakteri ini sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan kram, sakit perut hingga diare. Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention, korban bakteri E.Coli O212, ada juga yang mengalami muntah-muntah. Sebanyak 2 orang korban mengalami sindrom uremik hemolitik, yang dapat menyebabkan penyakit batu ginjal.

Mengenai temuan ini, pihak Rich Productpun mengumumkan penarikan produknya dari peredaran luas, pada makanan berlabel kadaluarsa hingga 29 September 2014. Sayangnya hingga kini perusahaan belum mengatakan sumber kontaminasi bakteri tersebut.

“Meskipun keahlian yang dimiliki USDA, FDA dan komunitas ilmiah ahli dalam mengidentifikasi wabah bakteri sangat terpercaya, namun proses identifikasinya memerlukan waktu yang cukup lama.” ungkap Bill Gisel, CEO dari Rich Product.

Sumber: food.detik.com