Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntutan Ditolak Perusahaan, Aksi Buruh PT USP Berlanjut Besok
Oleh : Ali
Senin | 18-03-2013 | 18:39 WIB
mogok-pt-usp.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Demo buruh PT USP menuntut peningkatan kesejahteraan.

BATAM, batamtoday - Pertemuan yang digelar antara buruh dengan manajemen PT United Sindo Perkasa (USP) yang dimediasi Disnaker Kota Batam menuai kebuntuan. Pasalnya, perusahaan menolak memenuhi tuntutan para buruh.


"Belum ada kesepakatan. Masih sama seperti sebelumnya. Tuntutan ditolak perusahaan," ujar Yasripul, Ketua PUK  PT USP usai melakukan perundingan, Senin (18/3/2013).

Perundingan yang digelar sejak pagi, berlangsung alot dan baru berakhir sekitar pukul 15.30 WIB. Tuntutan untuk meningkatkan upah dan kesejahteraan buruh ditolak oleh manajemen anak perusahaan Jetli Shipbuilding Engineering tersebut.

Direncanakan, besok para buruh akan melanjutkan aksi mogok kerja hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Sebelumnya, ratusan buruh PT United Sindo Perkasa (USP), Kabil melakukan aksi unjuk rasa damai menuntut perbaikan kesejahteraan.

"Selama kami bekerja di galangan kapal ini kami tidak pernah mendapatkan uang makan, transportasi, gaji layak, dan jabatan dan cuti tidak dibayar," ujar Situn, seorang foreman welder di perusahaan tersebut, Senin (19/3/2013).

Sebagai orang yang bertanggung jawab di bidang pengelasan, Situn hanya menerima upah Rp14 ribu per jam. Sedangkan upah untuk anak buahnya, untuk welder 1 dan II menerima upah Rp13 ribu per jam, welder paping Rp14.500 per jam dan welder kombinasi sebesar Rp17 ribu per jam.

Sementara untuk gaji buruh fitter, juga terdiri dari tiga kelas jabatan yakni fitter I Rp13.300, fitter 2 Rp 12.900 dan fitter 3 Rp12,700 dan untuk gaji helper sebesar Rp 12.613.

"Sehari kami kerja 7 jam, kalau lembur dari jam 18.00 wib sampai jam 21.00 wib uang makan hanya diberi Rp500 per jam," kata Ucu, buruh fitter.

Sedangkan, untuk status kerja dan upah,pendapatan buruh yang lebih lama bekerja justru lebih sedikit dibandingkan yang baru masuk di anak perusahaan Jetli Shipbulding Engineering (JSE) yang berbasis di Singapura.

Editor: Dodo