Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apri Sebut Adik Kandung Bupati Bintan

Ketua Demokrat Kepri Bantah Bekingi Tambang Achok
Oleh : Charles
Rabu | 13-03-2013 | 09:07 WIB
Apri-Sujari-1.jpg Honda-Batam
Ketua DPD Demokrat Provinsi Kepri Apri Sujadi.

"Kalau bisa jangan kami aja-lah yang disoroti, media juga seharusnya menyorot adik kandung Bupati Bintan bernama bu Iis, yang juga bermain tambang bauksit," Ketua DPD Demokrat Provinsi Kepri, Apri Sujadi.


TANJUNGPINANG, batamtoday -- Ketua DPD Demokrat Provinsi Kepri Apri Sujadi membantah kalau pihaknya membekingi praktek tambang illgal yang di lakukan PT Wahana Suksesindo Pratama milik Hariadi alias Acok di Pulau Koyang, Pulau Buton, dan sejumlah pulau-pulau kecil di Bintan.

"Saya tidak ada hubungan dengan usaha tambang bauksit yang dilakukan PT Wahana Suksesindo Pratama. Memang secara kedekatan, saya memang kenal dengan Achok, itu juga karena anaknya, Agus Hariadi, merupakan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bintan. Jadi hubungan kita hanya sebatas kerja saja," ujar Apri kepada batamtoday.com, Selasa (12/3/2013).

Ditanya kalau sejumlah orang yang bekerja di PT Wahana milik Achok serta PT Citra Sahaja Sejati (CSS) milik Kiki Abdulrachaman yang menyebut-nyebut namanya di balik praktek tambang ilegal itu, Apri Sujari menimpali kalau hal itu bisa aja untuk menjelek-jelekkan namanya.

Namun yang jelas, kata Apri, hingga saat ini dirinya tidak ikut campur dalam bisnnis tambang yang dilakoni sejumlah pelaku tambang ilegal di Bintan. "Bahkan saya sebagai dewan, sudah meminta pada Bupati (Bintan) agar dapat menghentikan sejumlah praktek tambang ilegal yang saat ini beraktivitas di Bintan, karena kita juga sudah muak," ujar Apri.

Adik Kandung Bupati Bintan Juga Ternyata Pemain Tambang

Di sisi lain, Apri juga menilai sorotan terhadap diri dan partainya terlalu berlebihan, sementara ada juga orang lain bahkan adik kandung Bupati Bintan Ansar Ahmad yang juga melakukan pertambangan bauksit di daerah Wacopek.

"Kalau bisa jangan kami ajalah yang disorot, media juga seharusnya menyorot adik kandung Bupati Bintan bernama bu Iis, yang juga bermain tambang bauksit," ujar Apri Sujadi.

Sebagai mana diberitakan sebelumnya, aktivitas pertambangan ilegal di sejumlah pulau kecil di Bintan, diduga dikoordinir PT Wahana Suksesindo Pratama milik Acok, selain 'dibekingi' sejumlah pejabat dan aparat penegak hukum, aksi pertambangan ilegal ini juga melibatakan sejumlah pelaku tambang yang sama sekali tidak memiliki badan usaha.

Seperti hal-nya di Pulau Koyang, Kabupaten Bintan, aktivitas tambang ilegal milik PT PT Citra Sahaja Sejati (CSS), yang sempat dihentikan Direskrimsus Polda Kepri bahkan dengan memasang garis polisi atau police line pada sejumlah alat berat, kini menggeliat kembali tanpa ada rintangan sedikitpun. Aparat dari pusat disebut-sebut berada di balik tambang ilegal ini.

Memang, dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, garis polisi atau police line pada sejumlah alat berat yang sempat dipasang Direskrimsus Polda Kepri itu, akhirnya dilepas tanpa tindak lanjut proses hukum yang jelas.

"Jangankan polisi, kewenangan Bupati Ansar saja terbatas. Buktinya, sudah berapa kali dilakukan penyetopan, kenyataan di lapangan hingga saat ini tetap berjalan," ujar Udin, salah seorang warga Kijang, kepada batamtoday.com, akhir pekan lalu.

Kapolres Bintan sendiri yang merupakan pemilik wilayah hukum di Bintan, kata Udin, hingga saat ini tidak 'bernyali' melakukan menghentikan aksi penambangan bauksit ilegal pulau kecil itu.

Hal senada juga disampaikan seorang pengusaha di Kijang. Sembari mewanti-wanti namanya agar tak dipubliskan, pengusaha tambang ini mengatakan kalau aktivitas pertambangan illegal yang dilakukan oleh PT Citra Sahaja Sejati (CSS), yang diketahui merupakan milik Kiki Abdulrachman dan Budi dari Jakarta, diduga dibekingi oknum aparat dari Jakarta.

"Jangankan Bupati maupun Polres, Polda Kepri saja tidak bisa melakukan penyetopan, karena sudah dibekingi oknum aparat dari Jakarata,"ujarnya tanpa menyebut siapa oknum aparat dimaksud.

Editor: Dodo