Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

LSM, OKP dan Tokoh Masyarakat Karimun Apresiasi Rektor UK dan Program Inklusif 2012
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 12-03-2013 | 19:06 WIB
tomas-karimun-dukung-UK.jpg Honda-Batam
Tokoh masyarakat, OKP dan LSM Karimun saat berkumpul menyatakan dukungannya terhadap Program Inklusif yang diselenggarakan oleh Universitas Karimun.

KARIMUN, batamtoday - Koalisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kepemudaan (OKP) dan tokoh masyarakat di Kabupaten Karimun yang peduli terhadap pendidikan, menyatakan dukungan dan apresiasi yang tinggi terhadap pelopor masuknya Program Inklusif 2012 ke Kabupaten Karimun, yaitu Rektor Universitas Karimun, Abdul Latif.


Sebab dengan adanya program inklusif ini,  Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Anak dengan Layanan Khusus (ALK) di Karimun dapat terbantu, sehingga mampu menamatkan jenjang pendidikan SD yang sedang dijalaninya.

Kepada batamtoday, Selasa (12/3/2013) di Mc Dota Padi Mas, sejumlah tokoh Karimun menyatakan dukungannya terhadap program inklusif yang ada di Karimun dan meminta tokoh lain yang terlanjur meng-ekspos pernyataan bernada miring di salah satu media lokal, tentang program inklusif ini, agar menarik kembali pernyatannya.

Tindakan itu dinilai keliru, sebab sangat berdampak buruk terhadap pendidikan di Karimun. Di samping berbau fitnah, pernyataan itu juga telah melecehkan lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Karimun.

Ketua Rumpun Melayu Bersatu (RMB) Kepri, Kabupaten Karimun H.M Nur Yat meminta agar segenap masyarakat Karimun memberi kesempatan kepada Putra Melayu Kabupaten Karimun, Abdul Latif untuk membangun Universitas Karimun (UK) dan jangan dipatahkan di tengah jalan.

Sebab, katanya lagi, sosok Abdul Latif adalah orang Melayu yang berwawasan maju dan ingin membangun daerahnya. Demi masa depan anak-anak Melayu yang ber-iptek dan imtak terhadap arus globalisasi yang semakin tidak terbendung ini.

"Berilah dorongan moral dan motivasi kepada Abdul Latif untuk memajukan Karimun agar dapat bersaing dengan daerah lain. Jangan dipatahkan sebelum berbuat banyak, untuk memajukan program inklusif yang telah dicanangkan pemerintah pusat ini. Berilah kesempatan kepada anak anak saudara kita yang di pulau-pulau untuk mengenyam program inklusif ini. Jika ada kekurangan disana sini, itu lazim sebagai insan yang dhaif," tuturnya.

Orang Melayu ujarnya lagi, punya marwah, jagalah marwah diri sebelum bertindak. Sebab Melayu itu satu, Melayu itu maju, Melayu itu mandiri, Melayu itu bermarwah. Majukan selangkah dan tinggikan seranting.

Hal senada disampaikan salah satu tokoh masyarakat Karimun, HM Hatta Abdurahim Nur. Bahkan dia menghimbau agar seluruh ormas, OKP, LSM dan tokoh lainnya agar bersatu padu mendukung Universitas Karimun, terlebih terhadap kebijakan yang telah dikeluarkan Rektor Abdul Latif.

"Marilah kita dukung bersama Universitas Karimun ini. Sebab universitas ini milik kita dan untuk mencerdaskan anak cucu kita juga. Bahkan program inklusif yang berada di bawah naungan Universitas Karimun ini, diberikan langsung kepada anak-anak kita dari keluarga  tidak mampu dan bukan kepada orang lain. Namun untuk mereka yang berniat kurang baik terhadap UK, sadarlah bahwa yang mereka lakukan itu, tidak baik," terangnya.

Sementara itu, Ketua LSM Karimun Maju yang sekaligus sebagai Ketua Koalisi LSM Karimun, Rahimat menegaskan, bahwa orang yang mengharamkan anak cucunya kuliah di Kampus UK adalah orang yang sangat bodoh. Bahkan, Rahimat berpesan agar orang-orang yang ingin menghancurkan Karimun lebih baik dikeluarkan dari Bumi Berazam ini.

"Ini untuk kepentingan masyarakat Karimun, dan anehnya kenapa LMB terlalu mudah terprovokasi. Kalau disebarkan ke media, tentu jatuhnya fitnah dan mencemarkan nama baik seseorang. Bahkan lebih ekstrimnya lagi, tindakan itu lebih mengarah kepada pembunuhan karakter seseorang dan hal itu sangat berbahaya," terangnya.

Lebih jauh Rahimat menegaskan, bahwa kampus UK adalah Kampus terbaik di Karimun. Sedangkan Abdul Latif adalah Putra Daerah yang berilmu dan ingin membangun Karimun ini. Sehingga, tudingan miring dari segelintir orang di Karimun ini tentang UK adalah orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau mau jadi Rektor, bersainglah secara sehat. Jangan mengumpankan orang lain (Fitra Taufik-red) sebagai tameng. Itukan sudah sangat tidak masuk akal, jika Fitra Taufik jauh-jauh mencari kesalahan Abdul Latif ke STIE Kuala Kapuas dan mengaku sebagai Pembantu Rektor I. Padahal jabatannya waktu itu Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) UK. Ada hubungan dan kepentingan  apa sebenarnya antara PR I, Zulkhainen SH terhadap Fitra Taufik," ungkapnya.

Menurut Rahimat, meskipun pihak kepolisian memaksakan diri harus mengungkap dana bansos bantuan sosial, pengembangan provinsi/ kabuten/ kota, penyelenggara pendidikan inklusif APBN-P pendidikan khusus dan layanan khusus (PK-LK), pendidikan dasar tahun anggaran 2012 di Kabupaten Karimun, namun sebaiknya kepolisian juga harus lebih fair berusaha keras mengungkap bantuan dana hibah APBD Karimun Tahun 2011 ke Universitas Karimun (UK) yang disalurkan melalui rekening Yayasan Tujuh Juli sebesar Rp 2,5 miliar.

Belum lagi, bantuan dana hibah APBD Kepri ke Universitas Karimun (UK) untuk pembangunan laboratorium komputer, bahasa dan teknik, yang disalurkan melalui rekening Yayasan Tujuh Juli sebesar Rp1 miliar itu.

"Setahu saya yang diberikan Yayasan ke Kampus UK dari APBD Kepri itu, hanya karpet yang ada di ruang Rektor, selebihnya Polisi yang lebih berhak mengungkapnya," sentilnya sembari berjanji akan mengumpulkan data selengkapnya.

Lain halnya dengan Ketua LSM Gabungan Putra Karimun-Kundur, Jumadi. Menurutnya, tugas LSM yang menarik benang merah antara Rektorat, Universitas.

"Atau jangan jangan benang merahnya ada Bupati Karimun yang dengan sengaja membiarkan kekacauan ini terjadi," duganya.

Pandangan berbeda disampaikan Ketua LSM Perhimpunan Kebangsaan Karimun, Jhon Veto Yuna. Menurutnya, Pokja yang di bentuk UK sangat bermanfaat bagi masyarakat Karimun. Sehingga apresiasi dan dukungan penuh diberikannya kepada seluruh tokoh-tokoh yang peduli dengan pendidikan di Karimun ini, khususnya Rektor UK, Abdul Latif yang telah membawa program inklusif ini ke Karimun.

"Masuknya Karimun ke wilayah FTZ tentunya membutuhkan Sumber Daya Manusia yang handal  dan berdaya saing. Seharus kita patut bersyukur dengan adanya UK ini, yang nantinya mampu mencetak generasi penerus yang memiliki SDM yang mumpuni," ujarnya.

Sementara itu pernyataan yang lebih tegas dilontarkan Ketua Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum Kerukunan Pemuda Karimun (KPK), Bambang Hardijusno. Menurutnya, jika orang lain yang hendak dihakimi oknum tertentu, jangan sampai membawa lembaga yang dipimpinnya. Sebab seluruh masyarakat Karimun akan bangkit dan terpanggil melawan kezaliman tersebut.

"Kami sangat menyayangkan pernyataan tokoh tertentu di salah satu media lokal, sebab tanpa mereka sadari efeknya berdampak sangat buruk terhadap citra Kabupaten Karimun ini di Indonesia," tegasnya.

Lebih jauh Bambang mengungkapkan bahwa rakyat Kabupaten Karimun sangat berterima kasih terhadap program inklusif ini. Sebab dengan adanya program inklusif ini, anak miskin dapat terbantu.

"Bayangkan, selama 6 bulan biaya hidup dan biaya sekolah anak itu dibantu. Betapa bersyukurnya mereka dan betapa sedihnya keluarga itu jika bantuan program inklusif itu, tidak lagi didapatkan pada tahun berikutnya, akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab," terangnya singkat.

Editor: Dodo