Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyanderaan Tongkang ICBS Berakhir Ricuh
Oleh : Ardi Fiadi
Kamis | 21-02-2013 | 17:19 WIB
demo_bakong2.jpg Honda-Batam
Penyanderaan Tongkang ICBS nyaris anarkis.

LINGGA,batamtoday - Penyanderaan tongkang milik PT Impian Cipta Bintan Sukses (ICBS) berakhir ricuh karena masyarakat tidak mau menerima tawaran yang disampaikan pihak perwakilan perusahaan pada saat penyanderaan berlangsung.


Akibatnya, begitu rombongan pihak perusahaan datang dengan dikawal beberapa oknum aparat terpaksa kembali ke kapal karena melihat ratusan warga yang berbondong-bondong menuju pelabuhan, yang sudah pasti bukan untuk menyambut mereka tapi justru mengusir sambil mengeluarkan teriakan protes terhadap mereka, Rabu (20/02/2013)

Bahkan pada saat kejadian berlangsung, beberapa rombongan awak media terpaksa balik arah karena dilarang masyarakat untuk merapat ke darat. Dalam hiruk pikuk warga yang sedang emosi tersebut, salah seorang dari perwakilan perusahaan yang ikut melakukan negoisasi dengan warga terkena pukulan dan hantaman yang tak dapat diketahui arah datangnya. Beruntung dia masih bisa menyelamatkan diri dan keluar dari kerumunan warga.

Keadaan mereda setelah rombongan perusahaan berhasil kembali ke kapal dan segera beranjak dari ujung Pelabuhan Bakong yang saat itu penuh sesak oleh kerumunan massa.

Dari pantauan batamtoday, kondisi saat itu memang di luar kendali dan nyaris memakan korban. Saat kejadian berlangsung, Babinsa setempat, Alimin, dan Kapolpos terlihat ikut mengamankan keadaan yang nyaris anarkis terhadap jajaran manajemen PT ICBS, yang rencananya akan membagikan dana kompensasi kepada masyarakat, yang akan dilaksanakan di balai pertemuan warga.

Namun, sebelum jajaran Direksi PT ICBS tiba di lokasi beberapa perwakilan dari perusahaan tersebut telah lebih dulu tiba untuk melakukan perundingan dengan masyarakat namun ditolak karena dianggap tidak sesuai dengan perjanjian.

Jelang beberapa saat Direktur Utama yang bernama Veri bersama manajemen PT ICBS yang dikawal oleh beberapa anggota TNI tiba di Desa Bakong dengan menggunakan kapal ferry. Setibanya di balai pertemuan, belum sempat pihak perusahaan membuka pertemuan tersebut masyarakat langsung mengusir para manajemen tersebut.

Kaur Desa Bakong, Ismail mengatakan, pihak desa sudah berusaha menenangkan masyarakat namun masyarakat secara spontan melakukan aksi ini, dan dirinya selaku perangkat desa tetap berpihak kepada masyarakat. Selain dirinya juga menyayangkan sikap perusahaan, yang selalu membohongi masyarakat, dan tidak pernah konfirmasi setiap melakukan kegiatan penambangan.

"Saya sebenarnya tidak ingin ini terjadi, karna sangat berbahaya. yang ikut aksi itu ibu-ibu dan anak-anak, kita kuatir terjadi hal yang membayakan. Dan tindakan anarkis, tapi masyarakat tidak dapat dicegah karna mereka sangat kesal dengan pihak perusahaan," ungkap Ismail.

Selain itu, beberapa masyarakat Desa Bakong mengatakan, akan melakukan demo besar-besaran di Lokasi penambangan. Jika dalam waktu 1x24 jam pihak perusahaan tidak merespon permintaan masyarakat. Sementara itu pihak perusahaan PT ICBS tidak satupun yang dapat dikonfirmasi, saat beberapa media mencoba mewawancarai mereka menolak dan bergegas meninggalkan lokasi. Desa Bakong yang terdiri dari kurang lebih tiga ratusan kepala keluarga ini, meminta pihak perusahaan untuk menepati janji mereka, dan membayar dana kompensasi yang dijanjikan selama 10 bulan, dari 14 bulan yang belum dibayar.

Jika hal ini tidak ditepati mereka akan terus menyandera tongkang perusahaan itu agar tidak beroperasi, dan akan melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar lagi.

Editor: Dodo