Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinkes Anambas Fokus Pengentasan Penyakit Beguk
Oleh : Emmi
Rabu | 20-02-2013 | 08:28 WIB
Kepala-Dinas-Kesehatan-Anambas-Said-Moh-Damrie.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Anambas Said Moh Damrie.

ANAMBAS, batamtoday - Penderita penyakit beguk atau biasa disebut dengan penyakit gondongan (parotitis) di Kabupaten Kepulauan Anambas mengalami peningkatan belakangan ini. Penyakit parotitis tersebut hingga kini telah menjangkiti 20 siswa SMP Negeri 2, dan tidak tertutup kemungkinan akan bertambah lagi jika tidak dilakukan antisipasi.


"Penyakit beguk sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun bisa membuat penyakit komplikasi yang dapat mengganggu tenggorokan. Penyakit ini bisa sembuh total dan berjangkit melalui air liur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas, Said Moh Damrie, kepada wartawan di ruangan kerjanya, Selasa (19/2/2013).

Selain di SMPN 2, penyakit beguk juga terjadi di Kecamatan Palmatak 2 orang, Jemaja Timur 2 orang dengan total penderita yang dilaporkan oleh Puskesmas dan Pustu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Penyakit ini sejenis virus, dimana ketika kekebalan tubuh manusia melemah maka virus ini bisa masuk ke dalam tubuh. Tapi penyakit ini hanya bisa diderita oleh manusia sekali seumur hidup, karena jika telah terserang maka tubuh kita membentuk antibody dan tidak akan bisa terserang penyakit ini lagi," tuturnya.

Penyakit beguk tersebut juga dominan menyerang pria yang umumnya berumur antara 5 sampai 14 tahun. Umumnya penyakit seperti ini akan muncul ketika musim pancaroba atau pada saat pergantian musim. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit ini Dinas Kesehatan telah menghimbau kepada masyarakat yang terserang agar tidak melakukan aktifitas dulu agar tidak menular kepada orang lain.

"Penyebaran virus terjadi ketika ada kontak air liur misalnya gelas yang dipakai oleh penderita beguk tidak dicuci dengan bersih maka orang yang memakai gelas itu bisa terserang beguk jika antibodynya lemah,"katanya.

Said juga menambahkan, jika terserang penyakit ini agar melakukan istirahat yang cukup dan konsumsi obat penurun panas dari rumah sakit atau bidan. Karena setiap puskemas pembantu(pustu) dan pusekesmas ada petugas medisnya.

"Masa inkubasi penyakit ini antara 12 hari sampai 24 hari, namun bisa lebih cepat atau lambat tergantung ketahanan tubuh seseorang. Kita juga telah berikan imbauan kepada seluruh masyarakat agar membiasakan diri hidup bersih dan makan makanan bervitamin agar kekebalan tubuh bagus dan virus ini tidak akan mampu masuk,"ujarnya.

Editor: Dodo