Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntut Transparansi Anggaran

Ratusan Siswa SMA Negeri 14 Batam Mogok Belajar dan Gelar Unjuk Rasa
Oleh : hz/dd
Senin | 11-02-2013 | 11:39 WIB
demo-siswa-sma-14.jpg Honda-Batam
Ratusan siswa SMA Negeri 14 Batam yang menggelar unjuk rasa menuntut transparansi anggaran sekolah. (Foto: Hendra/btd).

BATAM, batamtoday - Ratusan siswa SMA Negeri 14 Batam di Tanjung Sengkuang, Senin (11/2/2013) pagi, berunjuk rasa di sekolah mereka. Mereka mendesak pihak sekolah untuk transaparan atas masalah anggaran sekolah dan tak mengomersialkan siswa dengan menarik iuran tak semestinya.

Aksi demo ratusan siswa kelas 1 hingga 3, SMA 14 Negeri Batam ini dilakukan usai upacara bendera senin pagi di halaman sekolah mereka. Dalam tuntutannya,  para siswa meminta pihak sekolah untuk transparan soal anggaran uang pembangunan sekolah, uang pemantapan dan pemaksaan program ekstrakurikuler yang ditetapkan pihak sekolah.

"Kami menuntut agar pihak sekolah transparansi tentang anggaran, pasalnya, saat proses pembangunan lokal baru, pihak sekolah masih meminta uang sumbangan kepada orang tua siswa, seperti uang pembangunan," kata Ivan, siswa kelas 3 SMU Negeri 14 Batam kepada batamtoday.

Dijelaskannya, saat ini sedang ada pengerjaan penambahan empat lokal baru yang menggunakan APBN  2013, yang nilai proyeknya sebesar Rp520 juta, yang mau kami pertanyakan dikemanakan uang pembangunan yang dipungut dari siswa kelas 1 dan 2.

Selain itu, lanjutnya, para siswa juga mempertanyakan penghapusan program ekskul secara sepihak yang dilakukan pihak sekolah. Adapun program ekskul yang dihapus olahraga Basket dan Futsal.

"Ekstrakurikuler yang ada sekarang hanya Pramuka dan PMR. Seharusnya, ekstrakurikuler yang lama tak harus dihilangkan, jika memang ada penambahan program ekstrakurikuler yang baru," kata dia.

Pantauan batamtoday, saat ini sedang berlangsung perundingan antara pihak sekolah, siswa, perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam dan perwakilan Komisi IV DPRD Batam untuk membahas masalah tuntutan siswa tersebut.

Perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik), diwakili oleh Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Andi Agung, sedangkan dari DPRD Batam dihadiri Ketua Komisi IV , Riki Syolihin dan Udin P. Sihaloho.