Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kuliner Jepang Beralih ke Bahan Baku Lokal
Oleh : Ali
Sabtu | 19-03-2011 | 16:53 WIB

Batam, Batamtoday - Adanya himbauan dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri yang menyatakan akan melakukan pengontrolan terhadap produk makanan dan obat obatan asal Jepang pasca terjadinya gempa dan tsunami beberapa waktu lalu membuat kalangan penggiat bisnis kuliner Negeri Matahari Terbit itu mengalihkan bahan bakunya dengan menggunakan bahan-bahan lokal.

"Kita patuhi himbauan BPOM sehingga kita alihkan semua bahan-bahan yang diolah menjadi masakan Jepang dari Batam saja,"  kata Kojisan pengawas restoran Kurino-Ya kepada Batamtoday, Sabtu 19 Maret 2011.

Koji mengatakan, selain sayur mayur yang mudah didapat, daging babi mentah juga mudah didapat di Batam. Hanya saja, terkadang kualitas daging babi yang ada dipasarkan di Batam untuk diolah menjadi masakan Babi kecap lay, maka pimpinannya yang belanja di Singapura.

"Kadang-kadang bos yang belanja di Singapura, untuk mendapatkan kualitas yang lebih bagus," jelasnya.

Sama halnya yang disampaikan Kastel, Supervisor Ott Bento, semua bahan mentah yang diolah menjadi masakan Jepang semuanya akhirnya dialihkan dari Batam dan Bogor.

"Bahan baku kita datangkan dari Bogor selain berbelanja di Batam,"kata Kastel.

Kastel mengatakan dalam sebulan bahan-bahan mentah kebanyakan dari Bogor dengan dua hingga tiga kali order, dalam sekali order sebanyak 11 dus (koli) yang isinya berupa campuran seluruh kebutuhan masakan, seperti bawang bombay, dan telur puyuh.

Adapun makanan Jepang yang disajikan oleh Ott Bento yakni paket Irrito Beef Teriyaki, Chicken Teriyaki maupun Okado.

Sementara itu, untuk peredaran obat-obatan dan kosmetik asal Jepang tidak ditemukan di beberapa toko yang beroperasi di kawasan Nagoya.

Salah satu toko yang didatangi batamtoday adalah Boston yang ada di lantai dasar Pusat Perbelanjaan  Nagoya Hill.

Maria, pengawas toko obat Boston menjelaskan di tokonya tidak menjual produk obat maupun kosmetik asal Jepang.

"Kalaupun ada hanya satu produk. Itupun lisensi dan dibuat di Indonesia," terang Maria pengawas Boston.

Dia mengatakan, semua obat-obatan dan kosmetik yang ada di tempatnya ini asli buatan Indonesia.