Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Empat Rumah di Setokok Diterbangkan Puting Beliung ke Laut
Oleh : kli/dd
Jum'at | 01-02-2013 | 14:16 WIB
rumah-diterbangkan-puting-beliung-ke-laut-1.jpg Honda-Batam
Kelima rumah warga Setokok yang diterbangkan puting beliung ke laut.

BATAM, batamtoday - Angin puting beliung kembali menyambangi Batam. Sebanyak empat rumah di daerah Jembatan II Barelang, tepatnya Pulau Nipah, RT 01/RW 04 Kelurahan Setokok, Bulang, diterbangkan angin puting beling ke laut. Akibatnya, 12 jiwa penghuni terancam tak punya tempat tinggal.


Dari pengakuan para pemilik rumah, kejadian ini terjadi pada Kamis (31/1/2013) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB. Angin yang berhembus kencang dari Utara, tepat di daerah Jembatan II angin tersebut perputar-putar hingga meluluh lantakkan keempat rumah di lokasi tersebut.

Samriah, salah seorang pemilik rumah, mengatakan, kejadian itu berlangsung sangat cepat. Dirinya penghuni rumah lainnya, yang juga merupakan kerabatnya, langsung berhamburan tak sempat menyelamatkan harta benda milik mereka.

"Sejak pagi angin utara memang sudah kencang, tapi sore itu anginya tiba-tiba jadi puting beling. Rumah kami diterbangkan ke laut, masih syukur tak ada korban jiwa," ujarnya.

Akibat kejadian ini, kata Samriah, pihak keluarganya mengalami kerugian sekitar Rp150 juta lebih. Pasalnya, beberapa barang berharga termasuk barang elektronik banyak yang hanyut ke laut.

Sementara itu, barang-barang yang bisa mengapung atau yang masih nyangkut di reruntuhan rumah itu bisa dievakuasi. Saat ini, barang yang dapat dievakuasi setelah kejadian dijemur di bawah panas terik matahari.

"Tak taulah masih bisa dipakai atau tidak neh barang. Banyak yang hanyut dari pada yang bisa kami ambil setelah kejadian," jelasnya.

Dari empat rumah yang diterbangkan angin ke laut, dua diantaranya milik Samriah, sementara dua lagi miliknya Burhan dan Heri. Heri juga diketahui merupakan anaknya Samriah, sementara Burhan adalah anak sepupunya.

Total penghuni dari keempat rumah itu, seluruhnya 12 jiwa, tujuh perempuan dan lima laki-laki. Hingga saat ini, Samriah juga belum ada bantuan yang datang kepada mereka, baik dari pemerintah atau Dinsos Batam maupun dari warga lainnya.

"Kami hanya bisa menunggu aja, kalau ada yang bantu syukur, kalau tak ada juga mau bilang apa," katanya.

Sebelumnya, atau tepatnya pada Selasa (8/1/2013) lalu, sedikitnya lima unit rumah di Kampung Tua Batu Merah mengalami rusak berat akibat diterjang angin puting beliung. Selain itu, rumah Ahmad Fuadi di Kampung Jabi, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, juga rusak parah akibat dihantam puting beling yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB itu.