Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hanya Dua Kasus Terungkap

Pembobolan Brankas dan Perampokan Dominasi Kasus Kejahatan di Batam Sepanjang 2012
Oleh : hz/dd
Jum'at | 28-12-2012 | 11:29 WIB

BATAM, batamtoday - Kasus pembobolan brankas dan perampokan mendominasi tindak kejahatan yang terjadi di Batam sepanjang tahun 2012. Catatan batamtoday, tercatat ada lebih dari 20 kasus, dimana wilayah Batuaji, Sagulung, Batam Kota dan Bengkong tercatat paling sering terjadi peristiwa pencurian brankas dan perampokan.

Diawali dengan kasus perampokan Vihara Purnama Mahaya, Sambau, Kamis (12/2/12), sekitar pukul 3.30 WIB dini hari.

Kawanan rampok bersenjata tajam ini berhasil melumpuhkan korban, dan kemudian membawa kabur barang berharga seperti dua buah laptop, sembilan unit handphone, dua buah kamera digital, empat buah kotak amal, uang tunai Rp2,8 juta, S$ 490, sepeda motor Honda Supra Fit BP 2517 DQ, Yamaha Vega ZR BP 4734 ET, dan kunci mobil Toyota Estima.

Peristiwa perampokan kemudian menimpa bos sembako Akau Lim (50), bos sembako di ruko Perumahan Cahaya Garden I, Bengkong, Rabu (16/5/2012) sekitar pukul 2.00 WIB dini hari. Pelaku sempat menyekap bos sembako dan dua orang karyawannya lalu kabur dengan membawa uang tunai Rp10 juta dan barang dagangan milik korban.

Selanjutnya perampokan terjadi di dua tempat dimana waktunya hampir bersamaan, yakni Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di Batam Centre dan Kantor Pos Cabang Bengkong, pada Kamis (31/5/2012) pukul 03.00 WIB dini hari.

Di kantor BPS Batam yang berada di samping Perumahan Bukit Palem Permai, Batam Centre kawanan rampok berparang dan bersebo ini berhasil menggasak uang tunai Rp2,8 juta yang disimpan dalam brankas, empat unit laptop dan delapan unit handphone. 

Hanya mobil dinas Isuzu Panther plat merah BP 1002 C milik Kantor BPS yang kemudian ditemukan di daerah SMU 3 Bandara Hang Nadim yang ditemukan satu hari setelah kejadian.

Sedangkan di Kantor Pos Bengkong, pelaku berhasil membawa kabur brankas yang berisi uang tunai senilai lima juta rupiah dan benda-benda pos.

Kemudian perampokan dan pembobolan brankas terjadi di kantor developer PT Bayu Pariama Batam yang berada di Komplek Pertokoan Kuda Putih Blok A/2, Sei Panas Senin (11/6/2012). Pelaku berhasil membawa kabur brankas yang berisikan uang jutaan rupiah dan surat-surat berharga milik perusahaan.

Di hari yang sama, pelaku juga melakukan aksi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Nagoya, namun ditempat ini pelaku gagal mendapatkan hasil dikarenakan pengaman di kantor tersebut cukup ketat.

Sekolah Kalista Batam Centre menjadi target perampokan satu bulan selanjutnya, perampok bersebo yang berjumlah enam orang, pada Jumat (13/7/2012) sekitar pukul 3.00 WIB. Dalam perampokan pelaku terlebih dahulu melumpuhkan dua sekuriti, Imam dan Alif dan kemudian membawa kabur uang dalam brankas senilai Rp149 juta.

Dua minggu berselang, Sukarman (49), karyawan PT Tunas Jaya Sanur menjadi korban perampokan di jalan raya Nongsa, tepatnya di depan Batam View Resort, Jumat (25/7/2012) sekitar pukul 11.00 WIB, usai mengambil uang di Bank BNI, Botania Garden.

Kasus pembobolan brankas kembali terjadi di Batam, kali ini pelaku perampokan berhasil membawa kabur uang sebesar Rp40 juta milik PT Virgotama Indonesia yang beralamat di Jalan Laksamana Bintan nomor 10, Sei Panas, Senin (6/8/2012) sekitar pukul 21.00 WIB.

Di bulan September, kasus perampokan dan pembobolan brankas terjadi di dua tempat di Bengkong, pertama, Jumat (28/9/2012) di kantor kontraktor alat berat PT Prospenta Nusa Pratama dimana pelaku membawa kabur brankas senilai jutaan rupiah milik perusahaan.

Berselang sehari kemudian, Sabtu (29/12/2012) kawanan rampok bersenjata tajam ini berhasil mengambil uang tunai, perhiasan emas, handphone dan jam tangan milik korban Tika Kartika, warga Perumahan Green Town Blok A/6. Akibat peristiwa itu korban mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Di bulan Oktober, tepatnya Kamis (11/10/2012) dua unit ruko di Perumahan Buana Mas 1, Batuaji dalam satu malam disatroni maling. Akibatnya, korban mengalami kerugian puluhan juta.

Kedua ruko yang disatroni maling ini yakni Toko Cake Buah Naga di ruko nomor 2 dan PT Mega Central Finance di ruko nomor 7. Informasi di lapangan kedua ruko ini diduga disatroni maling yang sama. Dugaan sementara, pelaku lebih dari satu orang dan sepertinya seorang pelaku bertubuh pendek dan kurus.

PT Mega Central Finance juga disatroni maling. Akibatnya, perusahaan tersebut mengalami kerugian sekitar Rp60 juta dalam bentuk uang dan beberapa barang berharga lainnya.

Selang seminggu kemudian, aksi pembobolan brankas kembali terjadi di Batam. Kali ini pelaku pencurian beraksi di gudang milik Circle K di kawasan industri Citra Buana, Kampung Seraya, Senin (22/10/2012) dini hari, berhasil membobol brankas yang berada di lantai dasar dan berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp60 juta.

Bulan November 2012, aparat kepolisian di Batam kembali kecolongan, kawanan pencurian brankas kembali beraksi dan berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp90 juta milik PT NDT Instruments di Komplek Bintang Raya Blok B/01, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Jumat (9/11/2012) dini hari.

Kawanan pencuri ini berhasil masuk ke dalam perusahaan dengan cara merusak gembok rolling door depan, kemudian mengacak-acak ruangan dilantai satu dan berhasil membawa kabur brankas ukuran 40 Cm X 40 Cm. Dari peristiwa ini pelaku pencurian berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp90 juta, yang terdiri dari mata uang rupiah, dolar Singapura dan dolar Amerika.

Dipenghujung tahun, dua kasus besar terjadi kembali, kasus pertama, Kantor pengembang PT Alirma Sarana Maju di Ruko Pemda II, Batuaji disatroni kawanan maling, Selasa (11/12/2012). Akibatnya, satu unit brankas seberat satu ton raib digondol maling dan membawa kabur lebih 730 lembar sertifikat rumah milik nasabah.

Terakhir, aksi perampokan menimpa pasangan dokter RS Awal Bros, dr Adi Hermawan dan dr Sinta Tri Lusita.

Kejadian yang menimpa warga perumahan Puri Casablanca Blok C/15, Baloi, ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (18/12/2012) dini hari tadi.

Empat pelaku perampokan yang bersenjatakan golok dan parang, berhasil masuk ke rumah korban melalui pagar belakang perumahan lalu naik melalui jendela depan. Kemudian, pelaku berhasil menyekap empat orang penghuni rumah dan dikumpulkan di kamar bawah.

Selain pasangan dokter ini, pelaku juga menyekap dua anak lelaki korban. Para korban diikat tangannya dengan menggunakan tali, sementara mulut ditutup dengan lakban.

Pelaku juga berhasil membawa kabur mobil korban Suzuki X-Over BP 1360 ED warna merah dan hingga kini tak tahu dimana keberadaannya. Mobil tersebut akhirnya ditemukan di parkiran Top 100 Jodoh dan pelaku hingga kini belum diketahui keberadaannya.