Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jakarta dan Bali, Sasaran Pasar Pengedar Heroin
Oleh : ali/dd
Kamis | 27-12-2012 | 13:29 WIB
Ah-Pelaku-Pembawa-Heroin-3,4-kg-lebih-dari-Malaysia.gif Honda-Batam
Heroin yang diselundupkan AM dari Malaysia melalui Tanjungpinang.

BATAM, batamtoday - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mengungkap jaringan narkotika Internasional yang berhasil diamankan petugas Bea dan Cukai pada Selasa (25/12/2012) di Tanjungpinang melalui tersangka berinisial AM.

"Kasusnya masih dalam lidik, dan kita juga sudah berkoordinasi dengan Direktorat Narkotika Mabes Polri," ujar Kombes Pol Agus Rohmat, Direktur Ditnarkoba Polda Kepri, Kamis (27/12/2012).

Menurutnya, untuk dapat mengungkap jaringan narkotika internasoinal ini tidaklah mudah, pasalnya sindikat ini memiliki jaringan yang cukup profesional. Sebanyak 3 kilogram lebih heroin tersebut, tambahnya masuk ke Tanjungpinang melalui Malaysia akan kembali diselundupkan ke kota-kota besar di tanah air.

"Dari hasil penyelidikan dan penyidikan sementara, heroin ini akan kembali dikirim ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bali dan lainnya,  bukan untuk diedarkan di Kepri," terangnya.

Pemakai atau pengguna narkotika jenis heroin, katanya kembali, harus merogok kocek yang tidak sedikit. Satu gram heroin diperdagangkan seharga jutaan rupiah. Sehingga, menurutnya pengguna heroin bukan dari kalangan orang yang biasa.

"Satu gramnya aja seharga Rp 5 juta. Beredar dengan sabu-sabu. Pengguna rata-rata orang yang berduit dan warga negara asing di Indonesia," jelasnya.

Menindaklanjuti tangkapan heroin tersebut, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari labfor Mabes Polri di Medan.

"Untuk golongan heroin kelas berapa saya belum dapat hasilnya. Sekarang kita masih menunggu hasil dari labfor Mabes Polri di Medan. Dan kasus ini masih dalam lidik," ujarnya kembali.

Sebelumnya, Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende mengatakan, sumber datangnya barang ini memang dari Malaysia. Namun pelakunya adalah orang Indonesia yang tinggal di Malaysia.

"Sumbernya ini warga Negara Indonesia yang tinggal di Malaysia. Tapi saya juga berasas praduga tak bersalah. Kita akan terus selidiki jaringan ini," pungkasnya.