Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rusak Masa Depan Sepak Bola Nasional

DPR Minta Pemerintah Bekukan PSSI dan KPSI
Oleh : si
Selasa | 11-12-2012 | 18:29 WIB
MIING.jpg Honda-Batam

Deddy Miing Gumelar

JAKARTA, batamtoday - Anggota Komisi X DPR, Dedy Gumelar mendesak pemerintah segera membekukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).



Hal ini karena sampai sekarang belum ada titik cerah dari kedua kelompok tersebut untuk berekonsiliasi. "Menurut saya kalau sudah tidak bisa (didamaikan), daripada dibekukan FIFA, lebih baik pemerintah bekukan saja kedua-duanya," Deddy Gumelar di Gedung DPR, Selasa (11/10/2012).

Permintaan FIFA agar Pemerintah Indonesia turut campur menyelesaikan konflik KPSI dan PSSI merupakan hal yang luar biasa. Pasalnya FIFA jarang memperkenankan intervensi politik (pemerintah) dalam tubuh organisasi sepak bola di setiap negara.

"Sekarang kan FIFA meminta pemerintah ikut campur. Ini kan bukan main dan harusnya ini digunakan pemerintah dalam hal ini Kemenpora," ujar politisi PDIP yang akrab dipanggil Miing ini.

Miing mengatakan pemerintah dan PSSI mesti bersyukur dengan toleransi yang selama ini diberikan FIFA. Menurut Miing, bila mengacu pada statuta FIFA maka PSSI semestinya sudah diberi sanksi sejak setahun lalu ketika kisruh mulai terjadi. "Pemerintah dan PSSI harusnya bersyukur FIFA sudah sangat baik," katanya.

Namun, ia menyayangkan sikap tidak tegas Menko Kesra Agung Laksono selaku Menpora Ad Interim, yang terkesan mengambangkan penyelesaian kisruh di tubuh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI).

Seharusnya Agung Laksono bisa memanfaatkan waktu yang diberikan FIFA untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan antara PSSI pimpinan Djohar Arrifin dengan PSSI versi KLB Ancol (KPSI) pimpinan La Nyalla Matalitti.

"Surat FIFA terakhir ke Kemenpora harusnya digunakan pemerintah sebagai kekuatan dan memberikan kewenangan," katanya.

Kegagalan pemerintah mendudukan PSSI dan KPSI dalam satu kongres, lanjut Miing, merupakan kegagalan pemerintah menyelamatkan sepak bola Indonesia. Miing mengatakan PSSI sebagai sebuah organisasi yang berdaulat di tanah air akan kehilangan kedaulatannya di pentas internasional bila tidak diakui FIFA. Hal ini karena kedaulatan yang diakui dalam sepak bola internasional adalah kedaulatan FIFA.

"FIFA memiliki kedaulatan organisasi walaupun Indonesia punya kedaulatan hukum dan geografis urusan sepak bola Indonesia kan tidak berkuasa dalam konteks internasional," politisi PDIP itu menandaskan.

Sebelumnya Sekjen FIFA Jerome Valcke mengirimkan surat tertanggal 26 November 2012, kepada Menpora Andi Malarangeng memerintahkan agar segera membereskan kisruh di PSSI. Jerome memberi tengat waktu hingga Senin (10/12/2012) kemarin. Jika kisruh PSSI tidak beres, maka FIFA akan menjatuhkan sanksi dalam rapat Komite Eksekutif mereka di Jepang, Jumat (14/12/2012) akhir pekan ini.