Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Karyawan Outsourcing Pertamina Keluhkan Lambannya Gaji
Oleh : hrj/dd
Kamis | 06-12-2012 | 15:49 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday - Sebanyak 109 karyawan alih daya (outsourcing) yang dikelola oleh Koperasi Karyawan (Kopkar) PT. Pertamina Tanjunguban, mengeluhkan sering terlambatnya penerimaan gaji dan sejumlah tunjangan sejak empat bulan terakhir.

Demikian disampaikan oleh Darisman, Humas PT Pertamina wilayah Bintan Utara, Serikuala Lobam dan Teluksebong. Diterangkan, karyawan outsourcing mengeluhkan sering terlambatnya pembayaran gaji yang diterima oleh karyawan, dimana gaji sering dibayar terlambat yang kesan justru gaji dicicil oleh Kopkar Pertamina.

"Kesannya gaji karyawan tersebut dibayar dengan cara mencicil," keluhnya, Kamis (6/12/2012).

Sejauh ini gaji yang diterima oleh karyawan sebesar Rp 1.225.000 atau sama dengan UMK Bintan tahun 2012. Tidak hanya gaji yang sering terlambat, masalah sejumlah tunjangan seperti tunjangan perumahan, kesehatan, makan dan transportasi juga terlambat.

Dijelaskan, untuk uang perumahan bagi karyawan yang tinggal di luar komplek Pertamina sebesar Rp 300 ribu. Sementara masalah kesehatan keberadaan dokter di klinik Pertamina sering tidak berada di tempat, sehingga menyulitkan pelayanan kesehatan bagi karyawan. Begitu juga untuk uang transportasi yang hanya sekitar Rp 100.000 juga bermaslah pembayarannya, sejalan juga dengan uang lauk pauk atau uang makan karyawan.

"Kalau dihitung-hitung, untuk tunjangan tersebut besarnya uang yang harus diterima oleh karyawan Rp 400 ribu. Itu di luar uang lembur apabila karyawan bekerja pada saat hari libur," tambahnya.

Untuk uang lembur, kata Darisman, rata-rata karyawan tersebut dalam satu bulan bisa menerima sebesar Rp 300 ribu bahkan lebih tergantuing kalender atau hari libur apabila diminta masuk kerja, juga menjadi masalah.

"Kita berharap kedepan agar permaslaha keterlamabatan pembayaran gaji dan tunjangn agar tidak terus menerus, karena itulah satu-satunya yang diharapkan oleh keluarga," imbuhnya.

Sementara itu Hamid Dude, Kepala Pertamina Tanjunguban dikonfirmasi secara terpisah, dirinya meminta agar hal tersebut langsung saja melakukan konfirmasi kepada Kopkar Pertamina sebagai pengelola karyawan outsourcing.

"Dikonfirmasi aja langsung ke Koperasi Karyawan (kopkar) sebagai pengelola pekerja OS," katanya melalui pesan singkat  dari Ponselnya, Kamis (6/12/2012).

Sementara itu, Budi Santoso, ketua Kopkar Pertamina Tanjunguban , berdalih pihaknya sudah menyelesai permsalah gaji dan tunjangan dan sudah tidak ada masalah. Kalaupun uang tunjang terlamabat, karena hal tersebut adanya penyesuaian dengan kalender merah.

"Tak ada masalah, semua sudah diselesaikan. Kalaupun ada hanya sebatas penyesuaian," katanya singkat.