Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DBD Mewabah di Seibeduk
Oleh : kli/dd
Jum'at | 23-11-2012 | 12:11 WIB

BATAM, batamtoday - Demam Berdarah Dangue (DBD) di Seibeduk mulai mewabah. Dalam seminggu terakhir dari satu RW yang meliputi tiga RT yakni 01, 06 dan 07 Kelurahan Mangsang sudah empat orang yang terjangkit DBD dan dilarikan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis.


Menurut warga, salah satu upaya membasmi penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegepty yakni fogging atau pengasapan sangat jarang dilakukan. Selain itu, lingkungan yang kurang bersih juga berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk penyebab DBD tersebut.

"Fogging jarang sekali dilakukan, warga melai resah. Dalam seminggu ini sudah empat orang yang dilarikan ke puskesmas karena positif terjangkit DBD," kata Heri, salah seorang warga, Jumat (23/11/2012).

Menurutnya, keempat pasien yang terjangkit DBD itu dua diantaranya anak-anak dan dua lagi dewasa. Keempat pasien saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Seibeduk.

Informasi yang didapat dari puskesmas, selama bulan Nopember 2012 tercatat tujuh pasien yang dirawat. Empat pasien baru terjangkit, sementara tiga pasien sudah menjalani perawatan selama dua minggu.

Berdasarkan survei yang dilakukan pihak Puskesmas Seibeduk, di daerah tersebut memang rawan terjangkit DBD, seperti halnya di daerah Mangsang dan Duriangkang. Sedangkan daerah Tanjungpiayu dan Mukakuning masih tergolong aman, karena lingkungannya yang lumayan bersih.

"Sesuai dengan hasil survei, Seibeduk rawan terjangkit DBD. Sehingga, kesadaran warga mengenai kebersihan perlu ditingkatkan," kata Candra, kepala TU Puskesmas Seibeduk.

Dengan adanya kejadian ini, warga berharap Dinas Kesehatan Kota Batam mau melakukan fogging ke Seibeduk. Pasalnya, DBD merupakan penyakit mematikan yang perlu diantisipasi sejak dini.

"Untuk saat ini kami menerapkan pola 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Sebelum ada fogging, kami berharap pola ini dapat mengurangi penularan DBD," papar Astrina, warga Mangsang.