Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi USD 2,3 Miliar dari Dubai Dorong Indonesia Jadi Pusat Data Digital Asia Tenggara
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-06-2025 | 14:08 WIB
37-T.jpg Honda-Batam
Komdigi menyambut positif investasi senilai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 37 triliun dari perusahaan teknologi EDGNEX asal Dubai. (Foto: Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyambut positif investasi senilai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 37 triliun dari perusahaan teknologi EDGNEX asal Dubai.

Dana jumbo ini akan digunakan untuk membangun pusat data berskala besar di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, dan menjadi bagian penting dari strategi percepatan transformasi digital nasional.

"Pusat data adalah bagian dari tulang punggung transformasi digital Indonesia. Kehadiran EDGNEX menjadi sinyal kepercayaan investor global terhadap ekosistem digital kita," ujar Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Rusia, Kamis (19/6/2025), demikian dikutip laman Komdigi.

Pembangunan pusat data tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 12 hektare, dengan tahap awal ditargetkan rampung pada 2026 dan pengembangan berlanjut hingga 2028. Proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu fasilitas data terbesar di Asia Tenggara.

Menurut data Komdigi, kapasitas pusat data nasional yang semula hanya 180 megawatt (MW) kini telah meningkat menjadi 290 MW. Dengan percepatan pembangunan dan kesiapan lahan, kapasitas nasional diperkirakan melesat menjadi 900 MW pada akhir 2025. Sebagai perbandingan, kapasitas Malaysia saat ini berada di kisaran 400 MW.

"Pertumbuhan cepat ini menunjukkan bahwa Indonesia serius mengejar posisi strategis sebagai digital data hub regional. Akselerasi ini harus terus dijaga," tambah Meutya.

Komdigi memperkirakan kebutuhan nasional akan pusat data akan melonjak ke angka 1,5 hingga 2 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan. Jika tercapai, Indonesia berpotensi besar menjadi pusat data digital utama di Asia Tenggara.

Selain aspek infrastruktur, Meutya juga menekankan pentingnya dampak sosial dari investasi skala besar tersebut. Ia berharap pembangunan pusat data tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberi nilai tambah bagi masyarakat luas.

"Kami mendorong agar investasi seperti EDGNEX mendukung digitalisasi UMKM serta pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk sektor penting seperti pangan, perikanan, dan kesehatan," katanya.

Sebelumnya, Meutya juga meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara milik perusahaan lokal DCI Indonesia di kawasan Cibitung, sebagai bukti bahwa pelaku dalam negeri juga mampu berkontribusi besar dalam pembangunan ekosistem digital. "Komdigi terbuka untuk dialog dan kolaborasi yang memperkuat kepentingan nasional demi membangun infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya.

Editor: Gokli