Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

13 Data Center Berskala Internasional Siap Dibangun

Kejar Pertumbuhan 7,35 Persen, Batam Incar Investasi Rp 46,29 Triliun
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 14-05-2025 | 19:44 WIB
AR-BTD-5551-Fary-Djemi-Francis.jpg Honda-Batam
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemi Francis. (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam menyalakan mesin percepatan ekonominya! Target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 7,35 persen tahun ini menjadi sinyal kuat bahwa Batam ingin melaju kencang sebagai pusat investasi strategis di Indonesia.

Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemi Francis, menyebut bahwa untuk mencapainya, kota ini harus menarik investasi sebesar Rp 46,29 triliun. Meningkat 7,01 persen dari capaian tahun lalu yang berada di angka Rp 43,26 triliun.

"Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 6,69 persen. Tahun ini target kita 7,35 persen. Artinya, kita harus mengejar investasi Rp 46,29 triliun," ujar Fary, Rabu (14/5/2025).

Namun, lanjut Fary, tantangan menghadang. Ketegangan geopolitik akibat perang dagang Amerika-China dan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Donald Trump bisa menjadi penghambat arus investasi global. Apalagi, sekitar 25 persen ekspor Batam masih bergantung pada pasar AS.

Tetapi, Batam tak tinggal diam. Salah satu strategi utamanya adalah menggenjot sektor digital, terutama pembangunan data center kelas dunia. Saat ini, 13 data center berskala internasional siap dibangun di kota ini, membuka peluang baru yang menjanjikan.

Tak hanya itu, kabar paling mencuri perhatian datang dari raksasa teknologi Apple. Perusahaan ini akan membangun pabrik manufaktur AirTag di Kawasan Industri Tunas Prima, Punggur, bekerja sama dengan Luxcan Precision Batam, vendor asal Tiongkok.

Proyek Apple ini dibagi dalam dua tahap: dimulai pada Juni 2025 dengan lahan 1,4 hektare dan berlanjut ke tahap kedua pada Desember dengan lahan 4 hektare. Nilai investasinya mencapai Rp 16 triliun, dengan potensi menyerap 2.000 tenaga kerja.

"Kami upayakan produksi bisa dimulai lebih awal sebelum Desember. Bahkan ada rencana peresmian di akhir 2025," ujar Fary.

Di sisi lain, BP Batam juga tengah memperjuangkan percepatan layanan perizinan. Dari empat perizinan utama investasi, izin lingkungan, PKKPR, PKKPR Laut, dan pelepasan kawasan hutan, baru satu yang dikelola BP Batam secara langsung. Tiga lainnya masih diupayakan agar dapat dialihkan ke Batam untuk memangkas birokrasi.

Dengan semangat baru, proyek strategis, dan dukungan regulasi yang lebih bersahabat, Batam akan bersiap menjadi bintang investasi Indonesia di tahun 2025. Sehingga target ambisius 7,35 persen pertumbuhan diharapkan bisa tercapai

"Penyederhanaan regulasi seperti fatwa planologi juga sedang kami siapkan, supaya investor merasa lebih nyaman dan prosesnya efisien," tutup Fary.

Editor: Yudha