Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perkuat Perlindungan WNI, Dubes RI-Polri Bahas Strategi Tangani Kejahatan Transnasional di Kamboja
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-04-2025 | 11:24 WIB
Khrisna-Santo.jpg Honda-Batam
Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja, Dr Santo Darmosumarto bersama Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti, di Kedutaan Besar RI Phnom Penh, Rabu (9/4/2025). (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, Dr Santo Darmosumarto, menerima kunjungan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti, di Kedutaan Besar RI Phnom Penh, Rabu (9/4/2025).

Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk mempererat koordinasi dalam menangani kejahatan transnasional yang berdampak langsung terhadap keselamatan dan perlindungan WNI di Kamboja.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Santo menyampaikan apresiasi atas kerja sama erat antara KBRI Phnom Penh dan Polri dalam misi perlindungan WNI. Ia menekankan bahwa kerja sama lintas-instansi sangat penting untuk menghadapi kompleksitas ancaman kejahatan lintas negara, seperti perdagangan orang, penipuan daring (scam), judi online ilegal, dan peredaran narkoba.

"Dalam tiga bulan pertama 2025, kami telah menangani lebih dari 1.300 kasus WNI bermasalah. Jumlah ini sudah melampaui sepertiga dari total kasus tahun lalu," ungkap Dubes Santo, demikian dikutip laman Kemlu.

Dari total 3.300 kasus pada 2024, sekitar 2.500 kasus terkait penipuan online yang melibatkan WNI dalam jaringan sindikat kriminal. KBRI dan Polri sepakat bahwa pendekatan yang efektif harus mencakup pencegahan dan penindakan secara seimbang. Selain memperkuat koordinasi dengan aparat penegak hukum di Indonesia dan otoritas keamanan Kamboja, kedua pihak juga menyoroti pentingnya penegakan hukum terhadap agen-agen ilegal yang merekrut WNI secara tidak sah.

Isu edukasi publik turut menjadi perhatian utama. Dubes Santo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran kerja mencurigakan, terutama yang tersebar melalui media sosial dan platform digital. Ia juga mengingatkan pentingnya literasi informasi dalam merespons konten viral tentang kondisi WNI di Kamboja.

"Tidak semua narasi di media sosial mencerminkan kenyataan. Banyak WNI yang bekerja secara sah dan hidup dengan baik di Kamboja. Informasi yang beredar perlu diverifikasi terlebih dahulu sebelum disebarluaskan," ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen perlindungan, KBRI Phnom Penh terus memperbarui prosedur operasional standar (SOP), meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan memperkuat infrastruktur layanan publik.

Selain pertemuan di KBRI, Irjen Pol. Krishna Murti juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Kepala NCB Interpol Kamboja, Mayjen Phauk Kolkomar, guna membahas penguatan kerja sama kepolisian antarnegara, termasuk pertukaran informasi intelijen dan implementasi nota kesepahaman pemberantasan kejahatan transnasional yang ditandatangani pada 2023.

Sementara itu, delegasi Polri juga berpartisipasi dalam forum ASEAN SOMTC Working Group on Arms Smuggling di Sihanoukville, menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama keamanan kawasan.

Editor: Gokli