Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tour de Bintan Butuh Sentuhan dan Kemasan
Oleh : hrj/dd
Sabtu | 10-11-2012 | 14:36 WIB
tour-de-bintan-3.jpg Honda-Batam
Para peserta terlihat antusias mengikuti lomba Tour De Bintan.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Iven Tour de Bintan 2012 secara resmi dibuka Marie Eka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Bupati Bintan Ansar Ahmad. Keduanya melepas secara langsung 900 dari garis start di Terminal Simpang Lagoi, Sabtu (10/11/2012). 


Dari 900 peserta lomba balap sepeda internasional dengan mengelilingi Pulau Bintan ini, 880 merupakan peserta dari mancanegara dan hanya 20 peserta dari Indonesia.  

Marie Elka Pangestu mengatakan, pelaksanaan Tour de Bintan jangan hanya dilihat dari pelaksanaan lombanya saja, tapi harus dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan di Bintan yang sudah mencapai 500 ribu orang per tahun.

Dari data setiap tahunnya, pelaksanaan Tour de Bintan sudah ada kemajuan terlebih dari sisi jumlah pesertanya. Apalagi, para wisatawan yang menjadi peserta telah berbulan-bulan tinggal dan berlatih di Indonesia untuk mengikuti iven itu.

"Walaupun sebagian besar peserta adalah warganegara Singapura dan Malaysia, tetapi setidaknya warga lain juga sudah sebagian menjadi peserta," ujar Marie.

Tour de Bintan, kata Marie, adalah salah satu wisata minat khusus bagi wisatawan asing.  Sehingga dibutuhkan peran serta dari masyarakat, guna lebih mengenalkan Bintan sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia.

"Iven ini adalah salah satu upaya untuk mengangkat nama Bintan di mata internasional," ujarnya lagi.

Sejak pelaksanaan pada  tahun 2011 lalu, Kementerian Pariwisata dan EkonomiKereatif juga sudah memberikan dukungan terhadap iven yang sudah menjadi kalender tahunan ini.

Namun demikian, Marie juga mengatakan, dalam pelaksanaan Tour de Bintan masih ada yang perlu sentuhan dan kemasan agar lebih menarik, seperti melibatkan dan mendekatkan dengan pasar dalam pelaksanaan iven internasional ini. Salah satunya, ciri khas daerah seperti baju batik dan lainya.

Sahat Simanjuntak, tokoh masyarakat Bintan Utara, menyambut positif usulan Marie. Menurutnya, dalam pelaksanaan iven yang bertaraf internasional ini, sudah selayaknya juga pemerintah daerah memberikan kemasan terkait masalah ekonomi kerakyatan yang berlatar belakang kearifan lokal.

"Jangan sampai kearifan lokal sebagai akar budaya hanya sebagai tameng, karena hal tersebut harus berjalan serentak. Sehingga iven ini lebih memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan daerah ini," ujarnya.