Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bifrost Mendarat di Manado, Gerbang Digital Baru Indonesia di Pasifik
Oleh : Irwan Hirzal
Jum\'at | 14-02-2025 | 13:04 WIB
AR-BTD-4297-Telin.jpg Honda-Batam
Bifrost Cable Landing Ceremonial di BMH Malalayang pada Minggu (9/2/2025). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Manado - Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pusat konektivitas global dengan suksesnya pendaratan Bifrost Cable System di Manado, pada Minggu (9/2/2025).

Sistem kabel bawah laut sepanjang 20.000 km yang menghubungkan Singapura dengan Pantai Barat Amerika Utara ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Meta, dan Keppel.

Bifrost menjadi kabel bawah laut pertama di dunia yang langsung menghubungkan dua benua melalui Laut Jawa dan Laut Sulawesi, menjadikannya sebagai jalan tol digital baru bagi Indonesia dan Asia Pasifik.

CTO Telin, Abdul Rahman Ansyori, menyebut pendaratan kabel Bifrost di Manado sebagai langkah strategis yang menjadikan kota ini gerbang internasional kedua Indonesia setelah Jakarta. "Kabel Bifrost akan menjadi bagian penting dalam transformasi ekonomi dan teknologi Indonesia dengan memperkuat konektivitas global serta membuka jalan bagi pengembangan sistem kabel bawah laut masa depan," ujarnya.

Menggunakan teknologi transmisi optik bawah laut tercanggih, sistem ini diharapkan mampu memenuhi lonjakan permintaan konektivitas di Asia Tenggara. Infrastruktur ini akan mendukung berbagai sektor, mulai dari operator telekomunikasi, penyedia layanan cloud, hingga pusat data.

Lebih lanjut, Telin berkomitmen untuk terus mengembangkan proyek infrastruktur strategis guna meningkatkan konektivitas digital Indonesia, termasuk di kawasan timur. Manado dipilih sebagai titik pendaratan Bifrost setelah sebelumnya menjadi hub bagi kabel internasional SEA-US dan IGG.

Dengan kehadiran kabel ini, Manado tidak hanya menjadi simpul penting dalam jaringan telekomunikasi global, tetapi juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia Timur serta mempercepat integrasi kawasan Asia-Pasifik dalam ekonomi digital global.

Editor: Gokli