Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Masuki Era Baru Digital, Menkomdigi Resmi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7
Oleh : Redaksi
Senin | 10-02-2025 | 14:04 WIB
AR-BTD-4279-Komdigi.jpg Honda-Batam
Menkomdigi Meutya Hafid bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, saat peluncuran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 yang beroperasi pada pita frekuensi 6 GHz di Hotel Langham Jakarta, Jumat (7/2/2025). (Foto: Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia secara resmi memasuki era baru teknologi nirkabel dengan peluncuran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 yang beroperasi pada pita frekuensi 6 GHz.

Langkah strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Indonesia Technology Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang mewadahi berbagai perusahaan dan individu di sektor teknologi.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyebut kehadiran teknologi ini menandai lompatan besar Indonesia dalam mengadopsi standar global. Peluncuran ini juga menjadi bagian dari pencapaian 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat transformasi digital nasional.

"Dengan mengadopsi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 pada pita frekuensi 6 GHz, Indonesia menegaskan posisinya dalam peta digital global. Ini adalah bukti konkret komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi digital sebagai agenda nasional," ujar Meutya, dalam acara peluncuran di Hotel Langham Jakarta, Jumat (7/2/2025), demikian dikutip laman Komdigi.

Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 menawarkan kecepatan hingga 46 Gbps, latensi rendah, serta performa lebih stabil di lingkungan dengan banyak pengguna. Teknologi ini membuka peluang bagi berbagai inovasi, termasuk video ultra-HD, komputasi awan, realitas virtual (VR/AR), hingga otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

"Transformasi digital tidak bisa menunggu. Dengan regulasi baru ini, kami memastikan bahwa infrastruktur digital Indonesia siap menghadapi masa depan," tambah Meutya.

Regulasi untuk Mendukung Perkembangan Teknologi

Sebagai upaya mendukung pengembangan teknologi ini, pemerintah telah menerbitkan dua regulasi penting:

  1. Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 2 Tahun 2025 tentang perubahan atas peraturan penggunaan spektrum frekuensi radio berdasarkan izin kelas.
  2. Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 12 Tahun 2025 yang mengatur spektrum frekuensi radio dan standar teknis perangkat telekomunikasi untuk jaringan area lokal radio (Radio Local Area Network).

"Dengan dibukanya spektrum 6 GHz ini, Indonesia menjadi salah satu pionir di Asia Pasifik dalam mengadopsi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Ini akan meningkatkan kecepatan dan keandalan koneksi internet di seluruh negeri," jelas Meutya.

Untuk memastikan perangkat yang menggunakan pita frekuensi 6 GHz tidak mengganggu layanan lain, pemerintah menerapkan standar pengujian yang ketat.

Meutya menegaskan pengujian perangkat dapat dilakukan di Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Namun, perangkat yang telah diuji oleh laboratorium yang diakui pemerintah atau berasal dari negara dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) tidak diwajibkan untuk diuji ulang di Indonesia.

"Kami memastikan bahwa semua perangkat yang digunakan telah memenuhi standar global dan tidak menimbulkan gangguan. Dengan sistem pengujian yang fleksibel dan terstandarisasi, industri dapat lebih cepat mengadopsi teknologi ini," tegas Meutya.

Meutya juga mengajak seluruh pemangku kepentingan --pemerintah, industri, dan akademisi-- untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi nirkabel generasi terbaru. Ia menekankan bahwa Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 bukan sekadar inovasi, tetapi juga motor utama dalam pembangunan ekonomi digital.

"Kami mengundang semua pihak untuk bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif di tingkat global," tandasnya.

Peluncuran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 ini menjadi bukti kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang era digital. Dengan konektivitas yang lebih cepat dan stabil, masyarakat semakin siap menuju masa depan yang lebih terhubung, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

Turut hadir dalam acara ini Menteri BUMN, Erick Thohir; Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo, serta Chairman of Indonesia Technology Alliance Justisiari Kusumah.

Editor: Gokli