Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadapi Tantangan Global, Wamenkeu Serukan Penguatan Kerja Sama Multilateral di IMF-WBG
Oleh : Redaksi
Selasa | 29-10-2024 | 10:24 WIB
Wamenkeu-Thomas.jpg Honda-Batam
Wamenkeu Thomas Djiwandono, memimpin delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Washington, D.C., yang berlangsung 22-27 Oktober 2024. (Kemenkeu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono memimpin delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Washington, D.C., yang berlangsung 22-27 Oktober 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenkeu menekankan pentingnya kolaborasi multilateral dalam menghadapi tantangan global, seperti transisi energi, ketahanan pangan, kesehatan, dan peningkatan sumber daya manusia demi tercapainya pembangunan berkelanjutan.

Sebagai langkah awal, Wamenkeu berpartisipasi dalam pertemuan Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim, di mana ia bertindak sebagai ketua bersama dengan Menteri Keuangan Belanda, Eelco Heinen. Fokus utama pertemuan adalah penguatan kebijakan iklim, mobilisasi pembiayaan hijau, serta pengembangan pasar karbon. Wamenkeu juga menyoroti langkah-langkah inovatif Indonesia, seperti penerbitan sukuk hijau dan obligasi senilai lebih dari US D7 miliar untuk mendukung ketahanan iklim.

Pada sesi diskusi ASEAN - IMF, Wamenkeu turut membahas sejumlah isu penting di kawasan Asia Tenggara, termasuk rantai pasok, digitalisasi ekonomi, dan daya tahan pangan. Sementara itu, dalam diskusi Eurasia Group Roundtable, ia menjelaskan prioritas ekonomi Indonesia, meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, ketahanan energi dan pangan, serta investasi di sektor agrikultur dan sumber daya mineral.

Dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang diselenggarakan di bawah Presidensi G20 Brazil, Wamenkeu mendorong negara anggota untuk memperkuat Bank Pembangunan Multilateral (MDBs) dalam menghadapi tantangan global, seperti ketimpangan ekonomi dan perubahan iklim. Ia juga mendukung inisiatif G20 Task Force on a Global Mobilization against Climate Change (TF-CLIMA) untuk mencapai target iklim sesuai Paris Agreement, dengan penekanan pada transisi energi yang adil dan inklusif.

Pada pertemuan Dewan Gubernur IMF-WBG, Wamenkeu menyoroti perlunya reformasi struktural untuk menjaga keberlanjutan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Ia menyambut baik World Bank Evolution Roadmap, yang di antaranya mencakup peningkatan kapasitas pembiayaan hingga USD150 miliar, penurunan rasio utang, dan pengurangan suku bunga untuk negara anggota.

Dalam sesi bilateral, Wamenkeu menjalin diskusi dengan sejumlah mitra negara, termasuk Belanda, Singapura, dan Australia. Topik utama meliputi kolaborasi dalam aksi iklim, investasi hijau, dan pengembangan pasar karbon regional. Pertemuan dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) juga membuka peluang peningkatan peran strategis Indonesia di organisasi tersebut, termasuk rencana untuk menjadi tuan rumah sidang AIIB di masa mendatang.

"Kehadiran delegasi Indonesia di IMF-WBG 2024 menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan global melalui kerja sama multilateral, aksi iklim, dan pembangunan berkelanjutan. Diharapkan, sinergi ini akan memperkuat prioritas Indonesia di panggung internasional, termasuk dalam transisi energi dan pembangunan ekonomi yang inklusif," demikian dikutip siaran pers Kemenkeu, Senin (28/10/2024).

Editor: Gokli