Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Terkendali, Pemko Tanjungpinang Siapkan Langkah Stabilkan Ekonomi
Oleh : Devi Handiani
Rabu | 23-10-2024 | 19:24 WIB
Rakor-TPID-TPi2.jpg Honda-Batam
Rapat Koordinasi TPID Kota Tanjungpinang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dalam rangka mengendalikan inflasi daerah, Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kembali menggelar rapat koordinasi, Rabu (23/10/2024), di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Rapat inflasi tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, didampingi Asisten II Bidang Adminsitrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, serta dihadiri oleh FKPD dan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Plt Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Doni Cahyo Wibowo dalam pemaparannya menjelaskan bahwa angka inflasi Kota Tanjungpinang pada Bulan September berada di angka - 0,05 %. Angka ini biasa disebut dengan Deflasi. Deflasi adalah kondisi penurunan harga barang dan jasa yang terjadi secara umum dalam suatu wilayah atau perekonomian dalam jangka waktu tertentu.

Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yang terjadi ketika harga barang dan jasa mengalami kenaikan. Diketahui sebelumnya pada Bulan Agustus Deflasi juga tercatat di angka 0,06%.

Lanjut Doni, secara year on year angka Inflasi Kota Tanjungpinang berada di angka 1,63 % angka ini mengalami penurunan dari bulan Agustus yang berada di1,92% dimana angka ini masih dibawah standar inflasi nasional 2,12%.

Doni menambahkan bahwa penyebab terkendalinya inflasi adalah karena turunnya harga cabai merah, cabai rawit dan beberapa komoditi penyumbang inflasi.

Sementara itu, Sekda Kota Tanjungpinang Zulhidayat menyampaikan harapannya agar inflasi di Kota Tanjungpinang dapat terkendali.

"Deflasi selama tiga bulan berturut-turut ini harus kita berikan atensi sebab kalau dibiarkan berlanjut maka akan membuat perputaran ekonomi lesu diakibatkan oleh turunnya daya beli masyarakat," ujarnya.

Zulhidayat juga meminta agar TPID dapat terus berkoordinasi dengan asosiasi pedagang, distributor barang untuk dapat mengetahui permasalahan ketersediaan bahan pokok.

Ekonom Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Maria Angelica dalam rapat tersebut turut menambahkan, agar TPID dapat Melanjutkan dan memperkuat pelaksanaan GNPIP untuk mengendalikan inflasi pangan melalui 7 (tujuh) program unggulan, yakni: Penguatan ketahanan pangan komoditas pangan strategis, melakukan Penguatan kapasitas budidaya pangan mandiri, mengoptimalkan Kerjasama Antar Daerah (KAD).

Selanjutnya memberikan dukungan fasilitasi distribusi pangan, memberikan Dukungan optimalisasi pasar murah, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM),Penguatan digitalisasi dan data pangan; serta Penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Editor: Yudha